TIMES MALANG, MALANG – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMKN 11 Kota Malang memiliki tujuan untuk menciptakan pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila, sebagai upaya implementasi Kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh Kemendikbud Riset Dikti.
Lebih dari 800 siswa baru dari SMKN 11 Kota Malang ikut serta dalam MPLS ini. Pembukaan MPLS SMA, SMK, dan SLB di Jawa Timur dilakukan secara serentak oleh Gubernur Jawa Timur pada hari Senin, 17 Juli 2023. Acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan kegiatan santunan anak yatim dan penanaman pohon buah di lingkungan sekolah.
MPLS bertujuan agar siswa kelak menjadi generasi yang kreatif, cerdas, mandiri, dan memiliki wawasan Pancasila serta nilai-nilai luhur bangsa.
Suhari, M. Pd., Kepala SMKN 11 Kota Malang, menyatakan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila dan Wiyata Mandala sudah diterapkan sejak hari pertama MPLS berjalan, yaitu pada Senin, 17 Juli.
Suasana Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMKN 11 Kota Malang untuk mencetak generasi Pancasila. (Foto: dok TIN)
Selama MPLS, ratusan siswa didampingi oleh ketua OSIS dan para guru SMK Negeri 11 Kota Malang, saling berkenalan dengan lingkungan sekolah dan mengikuti tata tertib serta budaya sekolah.
"Semua yang terkait berusaha membangun komunikasi dan menjalin hubungan harmonis antara sesama warga sekolah, demi menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dan bahagia agar siswa dapat belajar dengan baik di sekolah," ujar Suhari.
Selain itu, untuk mendisiplinkan siswa, mereka juga diajak untuk mengikuti pendidikan baris berbaris (PBB) yang dilatih langsung oleh anggota TNI Kodim 0833 Kota Malang.
Dalam MPLS ini, peserta didik dikenalkan dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat dan minatnya, sehingga mereka dapat mengembangkan diri dengan optimal.
Setiap kegiatan dalam MPLS ditutup dengan refleksi dan diskusi oleh para siswa, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif.
"Dengan tema pelajar pancasila ini bisa merdeka dalam belajar dan memiliki jiwa nasionalis yang handal dan cerdas," kata Suhari. (*)
Pewarta | : Slamet Mulyono |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |