https://malang.times.co.id/
Pendidikan

PLTS ITN Malang untuk Ranu Kumbolo Diberangkatkan

Jumat, 07 Februari 2025 - 13:34
PLTS ITN Malang untuk Ranu Kumbolo Diberangkatkan Penyerahan panel PLTS secara simbolis dari ITN Malang untuk TNBTS sebelum diberangkatkan menuju titik pemasangan di Ranu Kumbolo Semeru, Jumat (7/2/2025). (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang resmi memberangkatkan Panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang akan dipasang di Ranu Kumbolo, Semeru, Jumat (7/2/2025). Prosesi pelepasan yang berlangsung di Kampus 2 ITN Malang, Karangploso, Kabupaten Malang, ini diikuti oleh berbagai pihak, termasuk mahasiswa Teknik Elektro ITN, Himakma ITN Malang, alumni, serta relawan pecinta alam yang akan membantu membawa dan memasang panel tersebut di lokasi.

Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto ST., MT., PhD menegaskan bahwa proyek ini merupakan hasil kolaborasi besar antara perguruan tinggi, dunia industri, dan masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan fasilitas pendakian di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Dia menyebut, bahwa ini merupakan kolaborasi besar dari berbagai pihak, terutama Teknik Elektro S1 ITN Malang dan Himakma ITN Malang, bersama juga alumni.

"Mulai dari desain, perancangan, pengujian, hingga pemasangan dilakukan oleh mahasiswa Teknik Elektro ITN, didampingi oleh Pak Dr. Widodo sebagai dosen pendamping," ujarnya.

Dia juga berharap proyek ini dapat bermanfaat bagi para pendaki dan masyarakat sekitar, serta menjadi contoh implementasi nyata dari keilmuan yang diperoleh mahasiswa di ITN Malang.

"Kami mendesain, merancang, dan menguji coba sistem ini selama 1-2 minggu sebelum diberangkatkan. Jadi, ketika tim sampai di lokasi, mereka tinggal melakukan pemasangan karena sistemnya sudah teruji," tambahnya.

PLTS ini dirancang untuk mendukung operasional pompa air, yang akan menyediakan kebutuhan air bersih bagi para pendaki, serta menyediakan penerangan di area Ranu Kumbolo. Ke depannya, sistem ini juga bisa dikembangkan lebih lanjut, misalnya untuk monitoring pergerakan pendaki demi meningkatkan aspek keselamatan di jalur pendakian Semeru.

"Kami ingin teknologi ini bisa berkembang lebih jauh. Jika memungkinkan, nanti sistem ini bisa digunakan untuk memantau pendaki di jalur Ranu Kumbolo, sehingga bisa meningkatkan keselamatan mereka. Ini adalah bagian dari komitmen Teknik Elektro ITN untuk terus mengembangkan sistem yang cerdas dan ramah lingkungan," jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, S.Hut., M.Sc., menyambut baik inisiatif ITN Malang dalam mendukung peningkatan layanan pendakian di kawasan Ranu Kumbolo. Menurutnya, keberadaan PLTS ini sangat penting dalam menyediakan energi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan genset berbahan bakar fosil, yang sebelumnya digunakan sejak Desember 2024.

"Ini menjadi bagian dari upaya kita dalam memperbaiki kualitas layanan pendakian. Ranu Kumbolo adalah basecamp kedua setelah Ranu Pane sebelum pendaki menuju puncak. Di lokasi ini, selalu ada banyak pendaki berkumpul, sehingga fasilitas seperti air bersih, shelter, musala, dan toilet sangat diperlukan," ujarnya.

Sebelumnya, para pendaki masih mengambil air langsung dari danau Ranu Kumbolo, yang dikhawatirkan dapat mencemari sumber air. Oleh karena itu, sistem yang baru ini akan menyalurkan air ke bak penampungan, sehingga lebih higienis dan berkelanjutan.

"Awalnya, air dipompa menggunakan genset, tetapi itu tidak berkelanjutan dan kurang ramah lingkungan. Dengan inisiatif dari ITN Malang ini, kita bisa beralih ke energi hijau yang lebih ramah lingkungan," tambahnya.

Lebih jauh, TNBTS juga mempertimbangkan untuk mengembangkan sistem pemantauan pendaki, yang memungkinkan petugas untuk memantau pergerakan pendaki di jalur Ranu Kumbolo secara real-time.

"Jika kita bisa mengetahui posisi para pendaki secara akurat, maka ketika ada situasi darurat, evakuasi bisa dilakukan lebih cepat dan efisien. Ini adalah langkah besar dalam meningkatkan keselamatan pendakian di Semeru," jelas Rudijanta.

Dengan adanya PLTS ini, TNBTS dan ITN Malang berharap dapat mengembangkan teknologi berbasis energi hijau di lebih banyak lokasi di kawasan konservasi, tidak hanya di Ranu Kumbolo, tetapi juga di area lain yang membutuhkan pasokan listrik berkelanjutan.

"Harapannya, ini menjadi inspirasi untuk pengembangan lebih lanjut. ITN Malang memiliki banyak potensi teknologi yang bisa dikembangkan untuk mendukung pengelolaan kawasan konservasi, baik dalam aspek energi terbarukan, monitoring, maupun aspek lainnya," tutup Rudijanta. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.