https://malang.times.co.id/
Berita

Kampung Budaya Polowijen Malang: Mengangkat Ekonomi Kreatif Berbasis Seni

Jumat, 07 Februari 2025 - 16:27
Kampung Budaya Polowijen Malang: Mengangkat Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Pertunjukan yang ditampilkan KBP pada saat kunjungan FIB UB dan Peking University ke Kampung Budaya Polowijen. (Foto: Istimewa)

TIMES MALANG, MALANG – Budaya sesungguhnya dapat menjadi episentrum dari industri dan ekonomi kreatif. Hal itulah yang diyakini oleh Penggagas Kampung Budaya Polowijen (KBP Malang), Ki Demang. Menurutnya, sebuah seni pertunjukan itu dipastikan menggerakkan kuliner, fashion, foto, videografi, desain grafis, kriya dan lain-lain.

"Di KBP saat ini sedang merintis co-working ekonomi kreatif. Diharapkan dengan kunjungan ini akan memberikan banyak masukan untuk mewujudkan gagasan itu," kata Ki Demang saat menerima kunjungan perwakilan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) Malang, beserta rombongan dari Peking University belum lama ini.

Sebelumnya, FIB UB menerima kunjungan akademik dari Peking University, Tiongkok, dalam rangka mengembangkan potensi kerja sama di bidang industri berbasis budaya yang menjadi bagian dari visi Globalizing UB.

Rombongan terdiri dari 12 mahasiswa dan dipimpin oleh Prof. Dr. Yong (Hardy) Xiang, Dekan Institute for Cultural Industries. Mereka mengunjungi FIB UB selama sepekan mendatang.

Dekan FIB UB, Hamamah, P.hD. mengatakan, kunjungan ini diisi dengan berbagai agenda akademik dan eksplorasi budaya, termasuk kuliah tamu dari FIB UB bersama Prof. Hardy, dilanjutkan pertemuan dengan Rektor UB, hingga observasi langsung ke berbagai kampung tematik di Malang Raya yang menjadi contoh nyata pengembangan industri kreatif berbasis budaya.

Kegiatan dilanjutkan dengan sambang KBP. Rombongan disuguhkan pertunjukan tari Gambyong dan tari Topeng Malang oleh tiga mahasiswa dari unit kegiatan mahasiswa Sangsekarta Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Rombongan juga berkesempatan untuk merasakan pengalaman budaya secara langsung, seperti belajar cethik geni di tungku, mengenal pawon tradisional.

"Sembari merasakan nikmatnya makanan khas tradisional Malang, serta mewarnai topeng Malangan sebagai bagian dari pengenalan karakter topeng khas Malang," imbuh Ki Demang.

Sebelumnya, rombongan sambang ke Batik Soendari untuk praktik membatik secara langsung dan mempelajari industri kreatif di Kota Malang. Berikutnya, rombongan akan sambang Kampung Heritage Kajoetangan untuk mengamati bangunan bersejarah dan ragam kuliner yang tersaji di Kajoetangan.

Dekan FIB UB, Hamamah, Ph.D., mengatakan, kerja sama ini menjadi langkah penting bagi UB untuk berkontribusi lebih dalam pengembangan industri berbasis budaya.

"Kami ingin menjalin kerja sama dengan Peking University yang telah memiliki Institute for Cultural Industry dan pengalaman yang sangat maju dalam bidang ini. Kami ingin masuk ke dalam jaringan mereka, termasuk dalam organisasi di bawah UNESCO yang berfokus pada industri budaya," jelas Hamamah.

Hamamah menegaskan, kolaborasi ini tidak hanya sebatas akademik, tetapi juga mencakup pengembangan desa-desa di Malang Raya sebagai bagian dari industri budaya yang berkelanjutan.

"Kita akan melakukan penelitian bersama dan pembinaan rural area, yang nantinya akan melibatkan mahasiswa secara langsung agar mereka bisa memahami praktik industri budaya secara lebih mendalam," ujarnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Yong (Hardy) Xiang dari Peking University menegaskan, kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok di bidang industri budaya memiliki potensi besar. Pasalnya, Indonesia memiliki sumber daya budaya yang luar biasa dan merupakan mitra strategis bagi Tiongkok.

Menurutnya, kolaborasi ini bisa mencakup digitalisasi budaya, industri film, hingga pengembangan platform bersama untuk industri kreatif.

"Saya yakin hubungan budaya antara kedua negara akan semakin erat di masa depan," ujarnya.

Prof. Hardy juga menyoroti potensi kerja sama dalam bentuk konferensi internasional, publikasi akademik bersama, dan workshop bagi mahasiswa serta profesional di bidang industri budaya.

"Saya melihat FIB UB memiliki semangat yang luar biasa dalam pengembangan industri budaya. MOU yang telah kami tandatangani menjadi langkah awal untuk membangun lebih banyak proyek bersama di masa mendatang," terangnya.

Dengan kunjungan ini, Hamamah meyakini FIB UB semakin memperkuat posisinya sebagai pusat akademik yang berorientasi pada globalisasi industri berbasis budaya. Kolaborasi dengan Peking University tidak hanya memberikan manfaat bagi pengembangan akademik, tetapi juga mendorong inovasi dalam pengelolaan industri kreatif di tingkat lokal dan internasional.

"Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan program-program konkret yang mendukung pertumbuhan industri budaya di Indonesia, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke kancah global," pungkasnya. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.