TIMES MALANG, MALANG – UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang kembali dipercaya sebagai Perguruan Tinggi Pelaksana (PTP) Program Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) tahun 2025. Program nasional yang bertujuan mencetak dosen-dosen muda berkualitas ini digelar dalam dua gelombang, yaitu pada 21–23 Juli dan 24–26 Juli 2025, bertempat di Savana Hotel & Convention Malang.

Sebanyak 246 dosen pemula dari berbagai kategori, termasuk dosen PNS, PPPK, dosen tetap yayasan, dan dosen tetap BLU, mengikuti pelatihan intensif yang dirancang untuk membekali mereka dengan kompetensi dasar sebelum menjalani tahap daring secara mandiri.

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, M.A., didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag.

Prof. Zainuddin menyampaikan bahwa menjadi dosen profesional adalah proses bertahap yang harus dimulai dari bawah.

“Kualifikasi akademik dosen harus linier dari S-1, S-2, hingga S-3, agar bisa menjadi pendidik yang benar-benar ahli di bidangnya. PKDP ini adalah langkah awal kalian menuju puncak karir akademik, yaitu menjadi guru besar,” tegasnya.

Rektor membuka sesi materi dengan memaparkan Paradigma Integrasi Keilmuan PTKI, yang menjadi identitas UIN Maliki dan seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di bawah naungan Kementerian Agama.

“Mari kita ingat kembali empat kompetensi utama seorang dosen: merancang pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, memahami karakteristik mahasiswa, dan meningkatkan mutu pembelajaran melalui penelitian,” pesan Prof. Zainuddin.

Menurutnya, program ini juga menjadi medium pembentukan integritas akademik dosen sebagai pelaku utama dalam pengembangan mutu pendidikan Islam.

Dalam sambutannya, Prof. Umi menegaskan bahwa PKDP merupakan tahap penting dalam pembentukan karakter dan profesionalisme dosen pemula. Program ini, katanya, bukan sekadar persyaratan administratif untuk sertifikasi, tetapi merupakan fondasi pengembangan kapasitas dosen dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi yang dinamis.

“Program ini bukan sekadar formalitas, tapi menjadi fondasi dalam membentuk dosen yang kompeten, kreatif, dan adaptif terhadap dinamika pendidikan tinggi Islam,” tegas Prof. Umi.

Ia juga menyoroti pentingnya pemahaman terhadap Asta Cita dan ASTA Protas, dua pendekatan strategis dari Kementerian Agama yang kini menjadi materi wajib dalam pelatihan dosen pemula.

Pelaksanaan PKDP 2025 ini menjadi langkah konkret komitmen UIN Maliki Malang dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul di sektor pendidikan tinggi Islam. Dengan menjadi tuan rumah dan fasilitator pelatihan, UIN Maliki menunjukkan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi yang aktif mendorong transformasi pendidikan nasional melalui peningkatan kapasitas dosen.

Selain penguatan soft skill dan akademik, pelatihan ini juga diharapkan dapat membangun jejaring antar-dosen dari berbagai institusi, sekaligus memperkuat sinergi dalam pengembangan riset dan inovasi pendidikan. (*)