TIMES MALANG, MALANG – Seorang warga terekam video tengah membuang sampah di sungai kawasan Kampung Warna-Warni Jodipan (KWJ) Kota Malang viral di media sosial (medsos).
Hal ini ternyata disorot hingga organisasi amal internasional bernama Karmagawa.
Melalui akun Instagram @karmagawa, ia memposting perilaku salah seorang warga tersebut yang membuang sampah di kawasan aliran sungai Brantas KWJ Kota Malang.
Dalam postingan videonya, @karmagawa juga memberikan keterangan caption untuk mengkritisi aksi buang sampah sembarangan tersebut.
"Masalah mendesak saat ini, inilah mengapa krisis polusi plastik kita menjadi sangat buruk. Tolong bagikan dan buat semua orang sadar! Video ini menunjukkan daerah kumuh di Jawa Timur, Indonesia yang ditunjuk untuk membantu meremajakannya, tetapi penduduk setempat masih membuang sampah mereka ke sungai, karena kunci pendidikan dan solusi pengelolaan limbah yang tidak dapat diselesaikan dengan pengecatan sebanyak apa pun. Ini adalah krisis di seluruh dunia karena plastik menumpuk di sungai dan lautan kita dengan kecepatan tercepat dalam sejarah dan mendatangkan malapetaka pada satwa liar/lingkungan kita. Jadi kita semua harus angkat bicara dan mencari solusi sebelum terlambat! Nantikan yang akan datang," isi caption dalam keterangan video tersebut dikutip TIMES Indonesia, Jumat (23/12/2022).
Perlu diketahui, KWJ terletak di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Kampung ini merupakan kampung wisata ternama yang ada di Kota Malang.
Kampung wisata yang berdiri sejak tahun 2016 ini memang dialiri oleh aliran sungai besar, yakni sungai Brantas.
Menanggapi peristiwa tersebut, Direktur AKSI (Asosiasi Komunitas Sungai) Nusantara, Prigi menyorot peran Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan Perum Jasa Tirta I Malang yang abai dan membiarkan warga seenaknya memperlakukan sungai sebagai tempat sampah.
"Pengelola sungai harus bisa menjaga dan mengelola Brantas agar warga tidak buang sampah ke sungai," ungkap Prigi kepada TIMES Indonesia, Jumat (23/12/2022).
Dengan adanya peristiwa ini yang sudah mendapat sorotan hingga internasional, Prigi meminta BBWS dan PJT I mendesak Wali Kota Malang hingga Gubernur Jawa Timur untuk bisa menyediakan tempat sampah yang layak.
Tak hanya itu, ia juga meminta Pemkot Malang untuk mampu mengedukasi warganya agar berakhlak dan tentu bisa mengalokasikan anggaran guna pengelolaan sampah untuk warga bantaran sungai.
"Sediakan tempat sampah yang layak untuk warga. Tentu juga Pemkot harus bisa mengalokasikan anggaran untuk pengelolaan sampah warga bantaran sungai," tuturnya.
"BBWS dan PJT I sebagai p ngelola sungai harusnya merasa malu juga, karena tak bisa jaga Brantas bersih dari sampah," tegasnya.
Sementara, Pegiat Lingkungan Envigreen Society Malang, Alaika Rahmatullah menilai bahwa warga di lokasi tersebut belum sepenuhnya sadar akan pentingnya menjaga sungai Brantas.
"Padahal ada tempat sampah di sana (KWJ). Berarti perlu ada tindakan law enforcement dari pemerintah setempat terhadap oknum yang membuang sampah di sungai serta dukungan layanan fasilitas yang memadai," jelasnya.
Kemudian, sesuai hasil studi yang pernah ia lakukan bersama komunitas, sampah-sampah yang ada di kawasan tersebut sebagian banyak didominasi oleh sampah plastik.
"Dan itu dampaknya menjadi partikel mikroplastik. Ini merupakan ancaman serius bagi biota sungai, khususnya ikan. Dampak panjangnya terjadi kepunahan massal ikan," pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Disorot Internasional, Viral Warga Buang Sampah di Sungai Kampung Warna-Warni Malang
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |