TIMES MALANG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Brawijaya (UB) membantu warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, dalam pembuatan alat produksi biogas berbahan limbah peternakan.

Desa Sumbermulyo selama ini dikenal sebagai sentra penghasil buah naga. Namun, potensi energi terbarukan di desa ini juga cukup besar berkat banyaknya peternakan kambing yang menghasilkan limbah organik. Limbah tersebut kini dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas, yang dapat menjadi sumber energi ramah lingkungan sekaligus berkelanjutan.

Program ini berlangsung selama 30 hari, mulai 10 Juli hingga 10 Agustus 2025, di bawah bimbingan dosen pembimbing lapang (DPL) Dr. Masruri. Mahasiswa dibantu mitra dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Pesanggaran dan pemerintah desa setempat. Kegiatan mencakup pendampingan, pelatihan penggunaan alat, serta fasilitasi agar masyarakat dapat mandiri memproduksi biogas.

“Program ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang melibatkan dosen atau peneliti dan mahasiswa dalam membangun desa,” jelas Dr. Masruri.

Dia menambahkan, mahasiswa Departemen Kimia Fakultas MIPA UB berperan langsung mulai dari desain digester hingga instalasi di lapangan.
Sebelum turun ke masyarakat, mahasiswa telah mendapatkan pelatihan penggunaan dan perawatan alat biogas, termasuk aspek keselamatan, agar biogas dapat dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan sehari-hari, seperti memasak.

Perwakilan BPP Pesanggaran juga menyebut pendampingan ini sebagai contoh nyata sinergi perguruan tinggi dan masyarakat dalam mengembangkan energi terbarukan.

Kepala Desa Sumbermulyo mengungkapkan rasa terima kasih yang tak hingga kepada tim dari Universitas Brawijaya atas pendampingan yang diberikan oleh Univeristas Brawijaya.

"Dengan adanya alat produksi biogas ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga lingkungan tetap bersih dan berdaya guna secara optimal," harapnya.

Selain membantu mengurangi limbah peternakan, program ini diharapkan dapat mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dalam pemanfaatan energi bersih, sekaligus menjadi sarana pembelajaran nyata bagi mahasiswa untuk terlibat dalam pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat. (*)