TIMES MALANG, MALANG – Politeknik Negeri Malang (Polinema) terpilih menjadi tuan rumah lokakarya kurikulum Forum Komunikasi Program Studi Teknik Pertambangan seluruh Indonesia (Forkopindo). Forum ini merupakan ajang silaturahmi dan upaya peningkatan kualitas pendidikan bidang pertambangan.
Direktur Polinema, Supriatna Adhiswugnjo, S.T., M.T., menjelaskan, melalui lokakarya kurikulum Polinema menggandeng seluruh kampus di Indonesia dan perusahaan. Dari situ diharapkan secara bersama dapat menghasilkan kurikulum maupun metode pembelajaran terbaik yang bisa diterapkan semua kampus.
"Polinema sebagai anggota dari forum tersebut dapat memanfaatkan untuk penyempurnaan kurikulum di kampus. Harapannya kurikulum tersebut sesuai dengan kebutuhan dunia industri pertambangan. Termasuk kita juga ingin tahu best practice yang ada di berbagai kampus," kata Supriatna, Jum'at (9/6/2023).
Pihaknya juga menginginkan adanya masukan dari mitra yang beroperasi di dunia pertambangan. Masukan tersebut akan memberikan efek yang berupa link and match antara upaya Polinema dengan kebutuhan dunia industri dalam durasi empat hingga lima tahun ke depan.
"Kita proyeksikan lulusan harus memiliki kompetensi tertentu yang kita berharap itu sesuai dengan kebutuhan industri. Harapan kami juga mendapat perspektif masukan dari teman-teman kampus lain yang sudah lebih dulu maju agar berdampak kepada perbaikan penyempurnaan di Prodi D3 Teknologi Pertembangan ini," jelas Direktur.
Dunia pertambangan, khususnya tambang batubara itu saat di Indonesia mengalami tren positif. Kebutuhan akan tenaga kerja di bidang itu semakin tinggi. Melalui forum ini turut dihadirkan tiga perusahaan tambang besar di Indonesia, yaitu PT Freeport Indonesia, PT Adaro, PT Vale.
Masing-masing perusahaan, kata Direktur, mempunyai spesifikasi berbeda-beda bahkan secara spesifik. Salah satu keuntungan forum itu karena yang hadir di adalah para pimpinan, jadi ia juga berharap kebijakan tiap perusahaan menjadi salah satu gambaran minimal untuk menyelenggarakan pendidikan bidang teknik pertambangan
"Terkait implementasikan nanti mungkin ada perbedaan di setiap kampus sesuai kondisi masing, tapi tentu tidak mempengaruhi capaian pembelajaran yang diharapkan atau capaian pembelajaran lulusan yang diharapkan," pungkas Supriatna.
Sementara itu, penanggung jawab acara, Gregorius Aryoko Gautama, S.KOM., M.T., menjelaskan, jumlah peserta secara keseluruhan ada sekitar 80an. Para peserta berasal dari seluruh Indonesia. Lokakarya kurikulum ini berlangsung selama tiga hari, yaitu 8-10 Juni 2023.
"Universitas dan perguruan tinggi vokasi yang ada prodi teknik pertambangan ada 59 yang, tapi yang hadir di sini 48. Jadi sudah cukup untuk memutuskan terkait kurikulum nanti," ujar Aryoko kepada awak media.
Forum itu, kata Aryoko, akan banyak membahas terkait kurikulum. Utamanya, pendidikan tinggi vokasi sangat difokuskan dalam perencanaan kurikulum ini.
"Nanti kita yang vokasi akan membicarakan sertifikasi kompetensi dan pembelajaran base learning. Kita kan di Politeknik, jadi yang difokuskan pada pendidikan vokasi. Itu kami lakukan setelah mendapat masukan dari tiga perusahaan yang hadir terkait kebutuhan mereka," jelasnya. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |