TIMES MALANG, SURABAYA – Seiring dengan pesatnya perkembangan peradaban manusia, kebutuhan akan energi terus meningkat. Selama berabad-abad, kita telah mengandalkan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama untuk menggerakkan roda kehidupan modern. Namun, penggunaan energi fosil yang tak terkendali telah membawa kita pada titik kritis yang mengancam keberlanjutan planet ini.

Perubahan iklim menjadi alarm yang membangunkan kesadaran global. Bumi kita semakin memanas akibat emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Es di kutub mencair, permukaan laut naik, dan cuaca ekstrem menjadi fenomena yang semakin sering terjadi. Para ilmuwan memperingatkan bahwa kita harus bertindak segera untuk mencegah dampak yang lebih parah.

Di sisi lain, cadangan bahan bakar fosil yang semakin menipis menimbulkan kekhawatiran akan ketahanan energi masa depan. Harga minyak bumi dan gas alam yang fluktuatif menciptakan ketidakpastian ekonomi, terutama bagi negara-negara yang sangat bergantung pada impor energi. Situasi ini mendorong banyak negara untuk mencari alternatif yang lebih berkelanjutan.

Kemajuan teknologi membuka harapan baru. Inovasi dalam pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air telah mencapai titik di mana biaya produksinya semakin kompetitif dibandingkan energi fosil. Efisiensi panel surya meningkat, turbin angin menjadi lebih handal, dan teknologi penyimpanan energi semakin canggih.

Transisi menuju energi bersih juga membawa dampak positif bagi ekonomi. Sektor energi terbarukan menciptakan lapangan kerja baru dan membuka peluang investasi yang menjanjikan. Negara-negara yang berinvestasi dalam teknologi hijau memposisikan diri di garis depan revolusi energi global.

Yang tidak kalah penting, penggunaan energi bersih berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat. Udara yang lebih bersih karena berkurangnya polusi dari pembakaran bahan bakar fosil menurunkan risiko penyakit pernapasan dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Kebutuhan akan energi bersih dan terbarukan bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan. Ini adalah langkah crucial untuk menjamin masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Transisi energi memang menghadapi berbagai tantangan.

Namun, manfaat jangka panjangnya jauh melampaui investasi yang diperlukan hari ini. Kita berada di persimpangan penting dalam sejarah manusia, di mana keputusan yang kita ambil sekarang akan menentukan nasib planet ini dan penghuninya di masa depan.

Dalam perjalanan menuju masa depan berkelanjutan, masyarakat memainkan peran krusial dalam adopsi energi terbarukan. Transformasi energi bukan sekadar tantangan teknologi, melainkan gerakan sosial yang memerlukan keterlibatan aktif setiap individu.

Masyarakat dapat berkontribusi melalui berbagai cara strategis. Rumah tangga mulai mengadopsi panel surya pribadi, mengubah atap mereka menjadi pembangkit listrik mikro. Komunitas membentuk koperasi energi, memungkinkan investasi bersama dalam infrastruktur hijau dan membagi manfaat ekonomi.

Edukasi menjadi kunci utama. Pelatihan teknis memampukan warga memahami dan mengelola teknologi energi baru. Kesadaran lingkungan mendorong perubahan perilaku, dari penggunaan peralatan hemat energi hingga dukungan proyek energi lokal.

Pemerintah dan swasta berperan mendukung partisipasi ini melalui insentif, kemudahan akses teknologi, dan pendanaan inovatif. Setiap langkah kecil menuju energi bersih membawa dampak signifikan: pengurangan emisi karbon, peningkatan kemandirian energi, dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Tantangan tetap ada-keterbatasan pengetahuan, modal investasi, dan kompleksitas regulasi. Namun, melalui kolaborasi dan komitmen bersama, masyarakat dapat menjadi agen transformasi menuju masa depan energi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Perubahan ini lebih dari sekadar pergantian sumber energi. Ini adalah gerakan kolektif yang membawa harapan: menciptakan ekonomi hijau, membuka lapangan kerja baru, dan menjamin masa depan berkelanjutan bagi generasi mendatang. Kita bukan sekadar saksi, tetapi pelaku utama dalam mencetak sejarah baru peradaban manusia.

***

*) Oleh : Florentina Natalia, Mahasiswa Sarjana Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.