TIMES MALANG, MALANG – Redam Guruh Krismantara, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Malang, menekankan pentingnya penguatan antisipasi dan penanganan masalah kebencanaan di wilayahnya. Hal ini disampaikan usai mengikuti kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Kecamatan Pakis, yang dikenal sebagai daerah rawan bencana hidrometeorologi, seperti banjir luapan.
Menurut Redam Guruh, pencegahan bencana harus menjadi prioritas, dengan perhatian khusus pada masalah infrastruktur dan sumber daya manusia yang terlibat dalam kebencanaan. “Antisipasi kebencanaan dalam hal pencegahan harus didukung. Upaya yang harus diperkuat, termasuk bagaimana kita mengantisipasi timbulnya darurat kebencanaan,” ujarnya.
Banjir Luapan di Pakis: Tantangan Utama
Salah satu masalah utama di Kecamatan Pakis adalah banjir luapan, yang sering terjadi akibat aliran sungai yang tidak mampu menampung debit air tinggi. Hal ini diperburuk dengan adanya sedimentasi di sungai-sungai yang mengurangi kedalamannya. Redam menyoroti kondisi salah satu sungai di Pakis yang sudah mengalami sedimentasi parah, dengan kedalaman berkurang lebih dari satu meter. "Masyarakat mengeluhkan sungai yang terus mengalami sedimentasi, yang juga karena kemasukan benda lain yang menumpuk. Ini mengakibatkan banjir luapan saat curah hujan tinggi," katanya.
Ia menegaskan pentingnya normalisasi sungai secara berkala untuk mencegah banjir. "Normalisasi sungai harus sering dilakukan, ini adalah langkah krusial untuk mengurangi risiko bencana banjir di Pakis," imbuhnya.
Penguatan Sumber Daya Manusia dan Fasilitas Kebencanaan
Selain masalah infrastruktur, Redam juga menyoroti pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam penanganan kebencanaan. Ia mengungkapkan bahwa dukungan anggaran untuk penanganan kebencanaan melalui BPBD Kabupaten Malang masih terbatas, dengan anggaran sekitar Rp 2-3 miliar per tahun. Menurutnya, untuk memaksimalkan kerja BPBD dan meningkatkan upaya pencegahan kebencanaan, perlu ada tambahan dukungan anggaran serta fasilitasi yang lebih kuat.
“Dukungan anggaran perlu lebih diperkuat, dan saya bisa arahkan bantuan pokir (pokok pikiran) untuk mendukung relawan Desa Tangguh Bencana (Destana),” ujar politisi muda dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Redam juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas relawan kebencanaan dan penyediaan alat penunjang kerja yang memadai. "Fasilitasi dan penguatan dari Pemkab Malang untuk kapasitas sumber daya manusia dan relawan kebencanaan tidak bisa disepelekan. Alat penunjang kerja dan keamanan relawan juga sangat diperlukan," tambahnya.
Masalah kebencanaan di Kabupaten Malang, khususnya di Kecamatan Pakis, memerlukan perhatian lebih. Selain normalisasi sungai, penguatan sumber daya manusia, serta peningkatan anggaran dan fasilitas kebencanaan menjadi langkah penting dalam mengurangi potensi risiko bencana. Dukungan yang lebih besar terhadap BPBD dan relawan Destana diharapkan dapat mempercepat upaya mitigasi bencana dan melindungi masyarakat dari ancaman kebencanaan.(*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |