TIMES MALANG, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma Malang) mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Anis Sholihah, M.P. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Bahan Organik dan Rekayasa Kualitas, Rabu (5/2/2025). Dalam pidato ilmiahnya, Prof. Anis menyoroti pentingnya rekayasa kualitas residu tanaman sebagai solusi dalam meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung ketahanan pangan di Indonesia.
Dalam pidato bertajuk "Rekayasa Kualitas Residu Tanaman: Emas Hijau (Nitrogen) Tanah Antara Kekurangan dan Kelimpahan", Prof. Anis menekankan bahwa penggunaan bahan organik, terutama limbah pertanian, dapat menjadi solusi dalam mengatasi degradasi tanah akibat penggunaan pupuk kimia berlebihan.
"Ketertarikan saya pada bahan organik terutama residu tanaman berawal dari keprihatinan akan makin meningkatnya degradasi lahan akibat penggunaan bahan kimia yang tidak terkendali serta kesalahan dalam praktik budidaya," ujar Prof. Anis.
Menurutnya, meskipun pupuk kimia masih menjadi faktor utama dalam meningkatkan produktivitas pertanian, penggunaannya yang tidak tepat dapat menyebabkan polusi tanah dan air, serta meningkatkan emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, rekayasa kualitas bahan organik diperlukan untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan mempertahankan kesuburan tanah.
Prof. Anis menjelaskan bahwa setiap limbah pertanian memiliki karakteristik yang berbeda. Limbah dengan kadar nitrogen tinggi, seperti residu tanaman legum, lebih cepat terurai dan memberikan nutrisi dalam jumlah besar, tetapi rentan mengalami kehilangan nitrogen. Sementara itu, residu berkualitas rendah seperti jerami padi memiliki laju dekomposisi yang lebih lambat dan mampu menyimpan nitrogen lebih lama di dalam tanah.
"Kualitas residu tanaman menentukan jumlah nitrogen yang dilepaskan ke dalam tanah. Untuk mengoptimalkan efisiensi serapan nitrogen oleh tanaman, kita harus memahami pola pelepasan unsur hara ini agar tidak terjadi kehilangan yang signifikan," ungkapnya.
Melalui berbagai penelitian, Prof. Anis menemukan bahwa pencampuran residu tanaman berkualitas tinggi dan rendah dapat meningkatkan efisiensi serapan nitrogen oleh tanaman. Ia mencontohkan bahwa campuran jerami padi dengan limbah kacang tanah dapat mempercepat proses mineralisasi dan meningkatkan ketersediaan nitrogen dalam tanah.
Rekayasa kualitas bahan organik, menurut Prof. Anis, tidak hanya berdampak pada kesuburan tanah, tetapi juga berkontribusi dalam program ketahanan pangan nasional. Ia menekankan bahwa pengelolaan residu tanaman secara optimal dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
"Peningkatan produktivitas pertanian dapat dicapai dengan mengelola residu tanaman secara tepat. Dengan kombinasi bahan organik berkualitas tinggi dan rendah, kita bisa mengatur pelepasan nutrisi sesuai kebutuhan tanaman," katanya.
Selain itu, pemanfaatan limbah pertanian sebagai pupuk organik juga dapat membantu mengatasi permasalahan stunting dengan meningkatkan ketersediaan pangan berkualitas tinggi.
Sebagai Guru Besar, Prof. Anis berharap penelitian mengenai rekayasa kualitas bahan organik terus dikembangkan dan diterapkan dalam praktik pertanian. "Saya berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi petani dan berkontribusi dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan di Indonesia," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |