TIMES MALANG, PADANG – Di tengah transformasi ekonomi yang sedang berlangsung, Indonesia kembali menghadapi tantangan besar dalam memperkuat peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai motor penggerak perekonomian yang juga berkelanjutan. Tahun 2024 menjadi momentum penting bagi BUMN Indonesia dengan adanya kebijakan baru yang mendorong perusahaan-perusahaan milik negara untuk lebih transparan dalam mengungkapkan dampak sosial, lingkungan, dan tata kelola mereka.
Salah satu langkah besar yang sedang diambil adalah peningkatan pengungkapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) oleh BUMN. Hal ini semakin penting seiring dengan komitmen Indonesia terhadap pencapaian SDGs pada 2030. Misalnya, dalam Rencana Aksi Nasional untuk Perubahan Iklim 2024.
Indonesia menekankan pentingnya sektor publik, termasuk BUMN, untuk menjadi pelopor dalam mengurangi dampak perubahan iklim melalui praktik bisnis yang berkelanjutan. Selain itu, pada Forum Bisnis Indonesia 2024, banyak BUMN yang mempresentasikan inisiatif SDGs mereka sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan keberlanjutan dan daya saing di pasar global.
Tahun 2023, Indonesia meluncurkan Komitmen Nasional terhadap SDGs dalam Konferensi Perubahan Iklim COP28, menegaskan peran sektor publik dan swasta dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Dalam konteks ini, BUMN Indonesia dituntut untuk tidak hanya mengutamakan profitabilitas, tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan yang lebih holistik. Salah satu langkah penting yang diambil oleh banyak BUMN adalah dengan melakukan pengungkapan SDGs-strategi untuk menyampaikan pencapaian dan komitmen mereka terhadap tujuan keberlanjutan global.
Namun, bagaimana pengungkapan SDGs ini berpengaruh terhadap kesehatan perusahaan dan keberlanjutan BUMN di Indonesia? Penelitian kami, dari Universitas Andalas, yang dilakukan terhadap 65 BUMN non-keuangan di Indonesia selama periode 2018 hingga 2022 mengungkapkan bahwa pengungkapan SDGs memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan keberlanjutan BUMN.
Temuan ini menyoroti pentingnya transparansi dan komitmen terhadap SDGs dalam mempengaruhi kinerja jangka panjang perusahaan, serta memperkuat posisi mereka di pasar yang semakin memperhatikan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Melalui analisis regresi berganda, penelitian kami menemukan bahwa pengungkapan SDGs secara signifikan meningkatkan keberlanjutan BUMN Indonesia, yang diukur dengan Skor ESG (Environmental, Social, and Governance). Terutama, pengungkapan kinerja lingkungan terbukti menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam mendorong keberlanjutan BUMN.
Hal ini mencerminkan tren global yang menunjukkan bahwa perusahaan yang responsif terhadap isu-isu lingkungan dan sosial tidak hanya lebih menarik bagi investor, tetapi juga memiliki daya tahan yang lebih tinggi dalam menghadapi risiko jangka panjang, seperti perubahan iklim dan ketegangan sosial. Kinerja ESG yang lebih baik juga berkorelasi dengan reputasi perusahaan, yang semakin menjadi penentu utama dalam memenangkan persaingan pasar, baik di tingkat domestik maupun global.
Namun, meskipun pengungkapan SDGs berpengaruh positif terhadap keberlanjutan BUMN, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengaruhnya terhadap kesehatan perusahaan masih relatif kecil. Dengan nilai R squared yang hanya mencapai 8,22%, dapat disimpulkan bahwa meskipun pengungkapan SDGs memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan perusahaan.
Faktor-faktor lain yang tidak tercakup dalam penelitian ini turut memengaruhi kesehatan dan kinerja BUMN. Oleh karena itu, pengungkapan SDGs sebaiknya dipandang sebagai salah satu dari banyak langkah yang perlu diambil oleh BUMN dalam upaya menciptakan perusahaan yang sehat dan berkelanjutan, bukan sebagai satu-satunya solusi.
Berdasarkan temuan penelitian kami, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh BUMN Indonesia untuk memastikan bahwa pengungkapan SDGs bukan hanya sebagai formalitas, tetapi sebagai strategi yang benar-benar berdampak pada keberlanjutan dan kesehatan perusahaan mereka.
Pertama, BUMN harus meningkatkan transparansi pengungkapan SDGs, khususnya dalam hal dampak lingkungan yang terbukti paling berpengaruh terhadap keberlanjutan. Penyusunan laporan yang lebih jelas dan terukur mengenai inisiatif lingkungan, seperti pengurangan emisi karbon dan efisiensi penggunaan energi, akan memberikan gambaran yang lebih lengkap kepada pemangku kepentingan mengenai komitmen keberlanjutan perusahaan.
Kedua, meskipun pengungkapan SDGs memberikan dampak positif terhadap kesehatan perusahaan, BUMN perlu mengadopsi pendekatan lebih holistik dan multivariat dalam mengevaluasi kesehatan perusahaan. Pendekatan ini harus mencakup pemantauan kinerja secara lebih menyeluruh dan mengintegrasikan aspek-aspek keberlanjutan dalam setiap keputusan strategis perusahaan.
Transformasi BUMN Indonesia menuju perusahaan yang lebih sehat dan berkelanjutan membutuhkan komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip SDGs. Pengungkapan SDGs, yang mencakup aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi, dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mendorong BUMN untuk tidak hanya mencapai kinerja keuangan yang baik, tetapi juga memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungan mereka.
Dengan mengedepankan keberlanjutan dan kesehatan sebagai fokus utama, BUMN Indonesia dapat menjadi pilar yang lebih kuat dalam pembangunan ekonomi negara, sekaligus menjadi contoh bagi sektor swasta dan dunia usaha lainnya untuk berkomitmen pada SDGs. Di tengah tantangan global yang terus berkembang, BUMN yang transparan dan berkelanjutan akan menjadi pemain utama dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
***
*) Oleh : Sanda Patrisia Komalasari, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
Pewarta | : Hainorrahman |
Editor | : Hainorrahman |