TIMES MALANG, MALANG – Pihak kepolisian terus melakukan pendataan ulang dalam penanganan para korban kecelakaan mau Truk vs Bus di KM 77 Tol Pandaan-Malang.
Kepala Pos Pelayanan Karangploso, Iptu Achmad Akromsyah Ansori mengatakan, mengatakan, dari total korban sebanyak 52 orang, sekitar 43 korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Total korban ada 52 orang, yang meninggal 4 orang. Ada 43 yang luka dan rawat inap, satu baru saja dibawa pulang oleh keluarga," ujar Akromsyah, Selasa (24/12/2024).
Diketahui, ada 5 rumah sakit yang melakukan perawatan terhada korban kecelakaan Truk vs Bus di KM 77 Tol Pandaan-Malang.
Kelima rumah sakit tersebut, diantaranya ada RS Prima Husada Singosari, RSUD Lawang, RS Prima Husada Sukorejo, RSSA Malang dan RS Lawang Medika.
"Data ini masih akan terus kami update perkembangannya. Ada yang dipulangkan, ataupun baru kita ketahui identitasnya (mr X)," ungkapnya.
Para korban yang menjalani perawatan mengalami berbagai macam luka, mulai luka ringan maupun luka berat.
Bahkan, dikatakan Akromsyah ada yang mengalami gegar kotak hingga kritis. Seluruhnya, masih menjalani perawatan intensif di masing-masing rumah sakit.
"Ada yang gegar otak, informasinya akan menjalani operasi. Sehingga, ini akan terus kita update perkembangannya," ucapnya.
Sebagai informasi, kecelakaan Bus Tirto Agung yang mengangkut rombongan pelajar SMP IT Darul Quran, Bogor mengalami kecelakaan usai menabrak truk tronton muatan pakan ternak yang mendadak mundur di KM 77 Tol Pandaan-Malang, Senin (23/12/2024) kemarin.
Bus yang mengangkut para pelajar tersebut, hendak berangkat menuju Kampung Inggris Kediri melalui Tol Pandaan-Malang.
Dari peristiwa tersebut, ada 4 orang yang dinyatakan meninggal dunia. Keempat korban meninggal, yakni Untung Subagyo (46) sopir bus asal Kabupaten Magetan, Ahmad Bahrur Rozi (23) kernet Bus asal Kabupaten Jombang, Tri Subangkit Muliana (23) Tutor Visioner Kampung Inggris asal Kediri dan Iyan Maryana (28) karyawan SMP IT Darul Quran Mulia asal Banten. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |