https://malang.times.co.id/
Berita

Kondisi Korban Kanjuruhan Setelah 40 Hari, Ingatan Belum Pulih dan Susah Tidur

Minggu, 13 November 2022 - 16:16
Kondisi Korban Kanjuruhan Setelah 40 Hari, Ingatan Belum Pulih dan Susah Tidur Terlihat kondiri Dian, korban tragedi Kanjuruhan yang masih harus menggunakan kursi roda saat ditemui di kediamannya. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Kondisi korban tragedi Kanjuruhan pasca 40 hari memang masih dirasa cukup memprihatinkan. Seperti yang dialami oleh Dian Puspita Putri Ardiyanti (21) asal Kota Malang.

Didampingi sang ibu, Karyati Ngesti Rahayu (40), terlihat kondisi Dian masih harus menggunakan kursi roda karena kakinya masih terpasang gips dan pen.

Karyati mengatakan, dari informasi dokter bahwa gips yang terpasang baru bisa dilepas setelah enam minggu. Lalu, untuk pemulihan secara keseluruhan baru bisa dirasakan setelah tujuh bulan.

"Kontrol baru sekali ke rumah sakit. Lepas gips ini sekitar enam minggu, nanti belajar jalan dulu, terus tujuh bulan lagi baru lepas pen," ujar Karyati, Minggu (13/11/2022).

Karyati mengungkapkan, kondisi yang paling memperihatinkan dari putrinya saat ini adalah kondisi ingatan dan psikisnya akibat trauma hebat yang dialami.

Padahal, kata Karyati, putrinya tidak mengalami cedera di kepala, tetapi sempat tidak sadarkan diri atau koma selama 10 hari di ICU Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

korban-tragedi-Kanjuruhan-2.jpg

Namun, hingga kini diakui Karyati bahwa putrinya masih kesusahan untuk tidur dan ingatannya belum pulih 100 persen.

"Ingatannya belum pulih, dia hanya ingat saat sekolah. Malam itu dia juga sering gak bisa tidur. Saya tanya kenapa ? Dia bilanh katanya sudah tidur, terus diajak ngobrol anaknya juga belum fokus," ungkapnya.

Kemudian, untuk kondisi mata Dian kini dianggap sudah mulai membaik. Warna merah yang sempat ada di matanya, kini sudah hampir tak terlihat lagi.

"Cuma pakai obat tetes mata aja. Sehari enam kali tetes, itu obatnya ada empat macam. Kalau kata dokter waktu itu ya karena gas air mata," katanya.

Sosok Dian sendiri, kata Karyati, merupakan anak yang pendiam diantara teman-teman lainnya. Namun, saat ini kondisi tersebut juga dilakukan terhadap kedua orang tuanya.

"Putri suka bergaul, tapi sekarang sama keluarga saja tertutup. Mungkin pikirannya enggak mau ngerepotin keluarga," imbuhnya.

Diketahui, Dian sebelumnya bekerja di bagian produksi salah satu perusahaan liquid vape di Kota Malang. Baru saja tiga bulan kontrak kerjanya sudah habis.

"Tapi kata perusahaannya kalau dia (Dian) sudah sembuh dari dokter dan pulih, boleh masuk lagi tanpa tes," tuturnya.

Karyati sendiri yang bekerja sebagai penjual bubur ayam, sudah sekitar 40 hari ini belum berjualan lagi karena harus mengurus putrinya. Sedangkan ayah Dian, yakni Deni Hardianto (42) bekerja serabutan. 

"Ya saya berharap anak saya bisa segera sembuh normal dan beraktivitas normal lagi," ucapnya.

Sebagai informasi, Dian merupakan korban tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022. Kala itu, Dian berada tepat di tribun 13 yang dimana tribun yang menelan paling banyak korban jiwa. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.