https://malang.times.co.id/
Berita

Dua Dokter UB Pulang dari Gaza, Saksikan Berbagai Hal Tragis

Selasa, 05 Agustus 2025 - 17:49
Dua Dokter UB Pulang dari Gaza, Saksikan Berbagai Hal Tragis Dua dokter dari UB, dr. Mohammad Kuntadi Syamsul Hidayat dan dr. Ristiawan Muji Laksono saat yang pulang ke Indonesia setelah menjalani misi kemanusiaan di Gaza Palestina selama 3 minggu. (Istimewa)

TIMES MALANG, MALANG – Dua dokter dari Universitas Brawijaya (UB), Dr. dr. Mohammad Kuntadi Syamsul Hidayat, M.Kes., MMR., Sp.OT, dan Dr. dr. Ristiawan Muji Laksono, Sp.An-TI, Subsp.M.N.(K), FIPP, kembali ke tanah air usai menjalankan misi kemanusiaan di Gaza, Palestina, selama hampir tiga pekan. Kepulangan mereka ke Indonesia membawa pesan kuat tentang nilai kemanusiaan dan dedikasi profesi di tengah situasi konflik berkepanjangan.

Keduanya tergabung dalam tim relawan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang berkolaborasi dengan organisasi internasional Rahmah Worldwide. Selama di Gaza, mereka bertugas di dua rumah sakit yang masih beroperasi, yakni Rumah Sakit An-Nasr dan Rumah Sakit Eropa.

Pengalaman yang dibagikan kedua dokter menggambarkan kondisi nyata krisis kemanusiaan di Gaza. Dr. Kuntadi menyampaikan bahwa selama lebih dari 30 tahun berpraktik sebagai dokter, belum pernah ia menyaksikan kondisi separah yang ia lihat di Palestina.

“Anak-anak tergeletak di lantai, bersimbah darah, tanpa asupan gizi memadai. Mereka bernapas tersengal tanpa perawatan medis layak,” ujarnya saat diwawancara usai kepulangan.

Salah satu peristiwa paling menyayat hati bagi Dr. Kuntadi adalah ketika ia harus menangani seorang bayi perempuan yang belum genap dua tahun dan terkena peluru. Situasi tersebut terjadi di tengah keterbatasan fasilitas dan peralatan medis yang sangat minim.

dokter-UB-2.jpg

Sepanjang misi, mereka hampir tidak pernah meninggalkan area rumah sakit karena tingginya risiko keamanan. Ancaman sniper dan pembatasan komunikasi membuat mereka harus ekstra waspada. Mengambil foto atau membuka ponsel saja dianggap berisiko tinggi.

“Selama dua minggu di Gaza, kami tidak pernah keluar rumah sakit. Semua aktivitas kami selalu diawasi dan dijaga ketat,” ujar Dr. Kuntadi.

Keputusan untuk berangkat ke Gaza bukanlah hal impulsif. Menurut Dr. Kuntadi, keinginan untuk terlibat dalam misi kemanusiaan di Palestina telah tumbuh sejak lama. Ketika kesempatan itu datang, ia menerimanya dengan mantap, meski belum sempat meminta izin keluarga.

“Kematian sudah ditentukan. Kenapa harus takut? Takdir kita sudah tertulis sebelum lahir,” ucapnya.

Sementara itu, Dr. Ristiawan menjelaskan lonjakan pasien di rumah sakit Gaza mencapai lebih dari 250 persen dari kapasitas normal. Banyak fasilitas rusak akibat serangan bom, termasuk ruang hemodialisis, sehingga pelayanan medis dilakukan di tenda-tenda darurat di sekitar rumah sakit.

“Obat-obatan terbatas, alat anestesi hanya tersedia jenis lama, air bersih pun sulit. Standar medis seperti yang biasa kami jalankan di Indonesia tidak bisa diterapkan sepenuhnya di sana,” jelasnya.

Dr. Ristiawan juga menceritakan kondisi para tenaga medis lokal yang turut terdampak krisis pangan. Bahkan, ia menyaksikan langsung seorang dokter pingsan karena tidak makan selama dua hari.

“Dokter di sana sampai harus diinfus. Anaknya menangis semalaman karena lapar. Pernah satu permen Kopiko kami bagi, dan mereka menerimanya dengan syukur luar biasa,” kenangnya.

Keduanya menekankan bahwa bantuan kemanusiaan tidak selalu berbentuk materi. Kehadiran fisik, doa, dan empati pun bisa menjadi bentuk dukungan besar bagi masyarakat yang terdampak krisis berkepanjangan.

Kepulangan dua dokter ini mendapat sambutan hangat dari sivitas akademika Universitas Brawijaya. Bagi UB, kembalinya Dr. Kuntadi dan Dr. Ristiawan bukan hanya membawa kisah kemanusiaan, tetapi juga mencerminkan peran nyata dunia akademik dalam merespons isu global. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.