TIMES MALANG, MALANG – Pemerintah menargetkan kawasan Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Siji Malang (SAE L’Sima) di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, sebagai pusat ketahanan pangan pemasyarakatan di Jawa Timur. Target ini merupakan bagian dari akselerasi program Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) dalam mendukung agenda nasional ketahanan pangan dan pemberdayaan warga binaan.
“Ini (SAE L’Sima) bakal jadi role model dan saya minta semua lapas serta rutan bisa memanfaatkan lahan untuk membangun ketahanan pangan juga,” ujar Menteri Imipas, Jenderal Pol (Purn) Agus Andrianto saat berkunjung ke Malang, Senin (28/7/2025).
Menurut Agus, kawasan seluas 20,5 hektare tersebut telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pertanian dan peternakan. Ia juga mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin dengan pihak ketiga, seperti penanaman edamame, kol manis, kacang tanah, serta peternakan sapi dan ayam.
“Ini akan menjadi model bersama Nusakambangan yang bisa ditiru di seluruh lapas dan rutan di Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Timur, Kadiyono, menyatakan bahwa pengembangan SAE L’Sima dilakukan secara bertahap dengan melibatkan warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang memenuhi syarat.
“Saat ini ada sekitar 11,3 hektare lahan yang telah dimanfaatkan secara mandiri maupun melalui kerja sama dengan pihak ketiga,” kata Kadiyono.
Ia menambahkan, sisa lahan seluas 8,7 hektare akan digunakan untuk penanaman kacang tanah yang rencananya akan dipasok ke perusahaan besar nasional.
Selain pertanian, SAE L’Sima juga mengelola peternakan ayam petelur dengan populasi sekitar 1.300 ekor. Saat ini, produksi telur mencapai 80 kilogram per hari atau sekitar 95 persen dari kapasitas produksi maksimal.
Guna memenuhi target sebagai pusat ketahanan pangan, Kadiyono menyebut akan mengirim warga binaan dari unit pelaksana teknis (UPT) pemasyarakatan se-Jawa Timur ke SAE L’Sima.
“Narapidana yang dikirim adalah mereka yang telah menjalani setengah masa pidana, berkelakuan baik, dan memiliki penurunan risiko,” jelasnya.
Lebih jauh, pengembangan SAE L’Sima juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap kebutuhan pangan internal lembaga pemasyarakatan, mendorong ekonomi lokal, serta menjadi destinasi ekowisata.
“Mudah-mudahan SAE L’Sima bisa menjadi pusat ketahanan pangan pemasyarakatan dan memperkuat ekonomi masyarakat sekitar,” pungkas Kadiyono.(*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |