TIMES MALANG, MAJALENGKA – Bukan sekadar tempat bersejarah, Goa Jepang di jantung Kabupaten Majalengka, kini sedang disiapkan untuk menjadi pusat ruang publik kreatif yang ramah generasi muda dan pelaku UMKM.

Pemerintah Kabupaten Majalengka bersama sektor swasta memanfaatkan momentum ini untuk menghidupkan kembali situs bersejarah menjadi ruang yang produktif dan inspiratif.

Tak lagi sebatas monumen bisu peninggalan penjajahan, Goa Jepang akan disulap menjadi destinasi kekinian tanpa menghapus nilai sejarahnya. Revitalisasi kawasan ini akan dilakukan mulai tahun 2025, tanpa menggunakan dana APBD.

Semua pembiayaan berasal dari kemitraan dengan PT Leetex Garment Indonesia, perusahaan garmen yang beroperasi di Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka.

Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan Pemkab Majalengka, Wawan Sarwanto mengatakan, ini bukan hanya pelestarian sejarah, tapi transformasi ruang kota. 

"Kita ingin Goa Jepang jadi tempat yang hidup, relevan, dan bermanfaat bagi masyarakat terutama generasi muda dan pelaku ekonomi kreatif," ujar Wawan Sarwanto, Senin (28/7/2025).

Penataan Goa Jepang akan dilengkapi fasilitas seperti gazebo, kedai kopi, spot foto bertema zaman kolonial, pencahayaan estetik, hingga ruang interaksi publik. Seluruh konsep disusun untuk menciptakan pengalaman sejarah yang menyenangkan dan mampu menarik anak muda serta pelajar.

Tak hanya itu, pelaku UMKM lokal yang telah diseleksi oleh Dinas Koperasi dan UKM akan dilibatkan langsung dalam pengelolaan kawasan ini. Pemerintah juga menggandeng budayawan, TNI, serta berbagai dinas teknis untuk memastikan revitalisasi tidak hanya indah, tapi juga aman dan berkelanjutan.

"Goa Jepang akan menjadi magnet baru di pusat kota. Ini bagian dari visi "Majalengka Langkung Sae" (Majalengka lebih baik) menyatukan sejarah dengan kreativitas, ekonomi rakyat, dan semangat kebersamaan,” tambah Wawan.

Sementara Bupati Majalengka, H. Eman Suherman, menegaskan bahwa kebangkitan ruang publik berbasis sejarah merupakan langkah strategis untuk menghidupkan kota secara holistik. “Kita tidak hanya ingin mengenang sejarah, tapi mengelolanya agar hidup dan menghidupi masyarakat. Goa Jepang adalah simbol itu,” ujarnya.

Dengan konsep yang kolaboratif dan menyatu dengan semangat kekinian, Goa Jepang diproyeksikan sebagai ikon baru Majalengka, sebuah ruang hidup yang menyatukan masa lalu dan masa depan dalam satu lorong bersejarah. (*)