https://malang.times.co.id/
Berita

280 Ribu Penghuni Lapas, Menkumham Dorong Program Kemandirian

Senin, 28 Juli 2025 - 14:38
280 Ribu Penghuni Lapas, Menkumham Dorong Program Kemandirian Menteri Imipas, Jenderal Pol (Purn) Agus Andrianto saat memberikan sambutan di SAE L’SIMA, Ngajum, Kabupaten Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Total penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) di seluruh Indonesia saat ini telah mencapai lebih dari 280 ribu orang. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Jenderal Pol (Purn) Agus Andrianto saat berada di SAE L’Sima Ngajum, Kabupaten Malang.

Agus mengatakan, dari total 280 ribu warga binaan, setidaknya sebanyak 98 persen di antaranya berada pada usia produktif. Oleh sebab itu, ia mendorong berbagai program, sebab negara memiliki tanggung jawab untuk memberikan pembinaan yang memungkinkan mereka kembali dan berkontribusi bagi masyarakat.

“Jumlah 280 ribu bukan angka kecil. Mereka bukan hanya tanggung jawab hukum, tapi juga sosial. Kami ingin memanfaatkan potensi mereka sebagai bagian dari program akselerasi ketahanan pangan, pelatihan kerja dan kemandirian,” ujar Agus, Minggu (28/7/2025).

Salah satu langkah nyata yang telah dilakukan, yaitu pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di Lapas Nusakambangan. Di lokasi tersebut, warga binaan dilatih dalam berbagai bidang seperti peternakan sapi, kambing, ayam petelur, itik, hingga budidaya ikan lele dan mujair. Bahkan, beberapa investor disebut tertarik menanamkan modal untuk mengembangkan sektor perikanan di sana.

Tercatat juga, sebanyak 150 unit mesin jahit telah disiapkan untuk mendukung program pelatihan menjahit dan pembangunan industri konveksi di dalam lapas.

Tak hanya itu, di SAE L’Sima milik Lapas Klas I Malang juga memiliki potensi besar untuk melatih para warga binaan. Lahan seluas 20,5 hektar di kaki gunung Kawi tersebut, 11,3 hektar sudah dilaksanakan kegiatan mandiri maupun dengan pihak ketiga seperti UM, UB, Koperasi hingga PT Greenfields Indonesia.

Kawasan SAE L’Sima ini juga diproyeksikan sebagai lokasi pusat ketahanan pangan pemasyarakatan wilayah Jatim dengan memanfaatkan para warga binaan, memberikan pelatihan dan pengalamanan.

“Kami juga mendorong agar ketika napi bebas, mereka bisa mendapatkan pekerjaan. Kalapas dan Karutan harus berperan aktif menjembatani agar mantan WBP dapat diterima kembali di lingkungan masyarakat,” ungkapnya.

Program pemberdayaan ini juga mendapat dukungan dari berbagai kepala daerah. Bupati, Walikota dan pemangku kepentingan lainnya diajak untuk bersinergi dalam membuka peluang kerja dan pelatihan bagi warga binaan yang akan kembali ke tengah masyarakat.

“Kami ingin berkontribusi atas cita-cita Presiden. Untuk itu kami mendorong pelaku usaha agar mau bekerja sama dengan lapas dan rutan, serta aktif berkomunikasi dengan stakeholder untuk membuka peluang kerja di dalam,” tambahnya.

Sebagai bagian dari upaya pembinaan mental dan sosial, Agus juga menyelenggarakan program ‘Jumat Berkah Edukasi’ yang ditujukan untuk memberikan pemahaman dan semangat bagi warga binaan agar siap kembali ke masyarakat secara bermartabat.

“Intinya, semua ini adalah program nyata yang kami kerjakan untuk memastikan bahwa warga binaan tidak hanya menjalani hukuman, tapi juga dibekali kemampuan agar dapat hidup mandiri setelah bebas,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.