TIMES MALANG, MALANG – Sejumlah negara mengambil langkah tegas untuk membatasi penggunaan DeepSeek, aplikasi AI asal Tiongkok yang belakangan ini menarik perhatian banyak pihak.
Update terbaru. Kementerian Perindustrian Korea Selatan mengeluarkan larangan sementara penggunaan DeepSeek. Pihaknya juga mendesak kementerian serta lembaga negara lainnya untuk berhati-hati dalam menggunakan teknologi AI generatif seperti DeepSeek dan ChatGPT.
Korea Selatan bukan yang pertama. Sejumlah negara juga memutuskan untuk membatasi atau bahkan melarang penggunaan DeepSeek.
Alasannya beragam. Mulai kekhawatiran terkait keamanan data sampai potensi pengaruh asing yang dapat ditimbulkan oleh teknologi tersebut.
Fenomena ini menunjukkan bahwa klaim DeepSeek-V3 yang punya kelebihan dibanding AI lain cenderung benar. DeepSeek-V3 punya kelebihan dalam kemampuan memahami konteks; bahasa yang mudah, sederhana dan sangat ramah; serta fokus pada keakuratan.
Namun, kelebihan itu, seperti kelebihan AI selain DeepSeek, tetap menyisakan tantangan besar: terutama soal privasi dan keamanan nasional.
Korea Selatan: Menjaga Keamanan Data Pemerintah
Pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian Perindustrian mengeluarkan kebijakan yang melarang pegawai pemerintah untuk mengakses DeepSeek.
Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan terhadap potensi penyalahgunaan data sensitif yang bisa terjadi apabila teknologi ini digunakan dalam lingkup pemerintahan.
Selain itu, kebijakan ini juga menegaskan pentingnya kewaspadaan dalam mengadopsi teknologi AI generatif yang dapat memengaruhi stabilitas sistem informasi dan kerahasiaan data pemerintah.
Larangan ini diikuti dengan peringatan agar kementerian dan lembaga negara lainnya lebih berhati-hati dalam memanfaatkan AI generatif lainnya, termasuk ChatGPT, yang semakin populer di seluruh dunia.
Australia: Keamanan Nasional Lebih Utama dari Negara Asal DeepSeek
Di Australia, pemblokiran DeepSeek juga menjadi bagian dari kebijakan pemerintah untuk melindungi keamanan nasional.
Menteri Urusan Dalam Negeri, Tony Burke, menegaskan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan potensi ancaman yang bisa timbul dari penggunaan DeepSeek, meskipun bukan semata karena aplikasi tersebut berasal dari Tiongkok.
Pemerintah Australia menyoroti bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh aplikasi ini. Terutama dalam hal kemungkinan penyalahgunaan data dan potensi pemanfaatan informasi sensitif yang dapat merugikan keamanan negara.
DeepSeek, seperti aplikasi serupa lainnya, berpotensi menyebarkan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga mengancam stabilitas nasional.
India: Kekhawatiran terhadap Kerahasiaan Data Pemerintah
India juga tidak ketinggalan. Kementerian Keuangan India mengeluarkan kebijakan yang menginstruksikan pegawainya untuk menghentikan penggunaan AI seperti ChatGPT dan DeepSeek dalam urusan dinas.
Langkah ini diambil setelah adanya kekhawatiran besar mengenai kerahasiaan data pemerintah yang dapat terancam apabila menggunakan platform tersebut.
Pihak kementerian menyatakan bahwa penggunaan AI dalam konteks ini berisiko mengungkap dokumen dan informasi penting yang seharusnya tetap terlindungi.
Kebijakan ini menjadi bagian dari upaya India untuk menjaga integritas dan kerahasiaan data negara yang sangat sensitif, mengingat AI dapat diakses secara global dan berpotensi mengakses data-data yang tidak seharusnya tersebar.
Taiwan: Pembatasan untuk Melindungi Infrastruktur Vital
Taiwan juga ikut mengambil langkah tegas terhadap DeepSeek. Pemerintah Taiwan melarang penggunaan aplikasi pada lembaga pemerintah dan penyedia infrastruktur vital.
Pihak berwenang di Taiwan mengungkap bahwa salah satu alasan utama di balik kebijakan ini adalah kekhawatiran tentang transmisi data lintas batas yang dapat menyebabkan kebocoran informasi penting.
Kementerian Urusan Digital Taiwan menekankan bahwa ada keterkaitan aplikasi AI ini dengan pihak berwenang di Tiongkok. Penggunaan DeepSeek berpotensi membahayakan keamanan informasi nasional, mengingat kerentanannya terhadap potensi pengaruh asing yang tidak diinginkan.
Italia dan Amerika Serikat: Melindungi Data Konsumen dan Keamanan Nasional
Italia mengambil juga langkah serupa. Negara ini mengeluarkan kebijakan pemblokiran terhadap DeepSeek.
Otoritas perlindungan data pribadi Italia (Garante Privacy) memutuskan untuk melarang penggunaan aplikasi ini setelah menemukan adanya kekhawatiran terkait pengumpulan data pengguna yang tidak sah dan potensi pelanggaran terhadap regulasi perlindungan data pribadi.
Selain itu, Italia juga meluncurkan penyelidikan terkait praktik pengumpulan data oleh perusahaan pengembang DeepSeek.
Sementara itu, di Amerika Serikat, Departemen Pertahanan memutuskan untuk memblokir akses ke DeepSeek pada bulan lalu.
Menurut pernyataan dari Chief Administrative Officer di Gedung Putih, DeepSeek sedang dalam tahap evaluasi dan belum diizinkan untuk digunakan dalam lingkup resmi pemerintah.
Keputusan tersebut diambil setelah beberapa laporan mengungkap bahwa ada pihak tertentu memanfaatkan aplikasi ini untuk menyebarkan perangkat lunak berbahaya yang dapat menginfeksi perangkat pengguna.
Negara-Negara Eropa: Belgia, Prancis, dan Irlandia Ikut Bergabung
Selain Italia, negara-negara Eropa lainnya seperti Belgia, Prancis, dan Irlandia juga mengambil langkah serupa. Mereka jua melarang penggunaan DeepSeek dalam lingkup pemerintahan dan lembaga-lembaga penting mereka.
Keputusan ini diambil berdasarkan kekhawatiran terkait potensi pelanggaran privasi dan pengaruh asing yang mungkin disebabkan oleh penggunaan teknologi AI asal Tiongkok tersebut.
Belgia yang fokus pada perlindungan data pribadi warganya, menegaskan bahwa penggunaan DeepSeek berpotensi membahayakan informasi sensitif yang harus dilindungi dengan ketat.
Pemerintah Prancis juga mengungkap kekhawatirannya terkait pengumpulan data yang tidak sah serta risiko kebocoran informasi sensitif yang dapat digunakan untuk tujuan yang merugikan.
Sementara Irlandia, sebagai negara yang menjadi rumah bagi banyak perusahaan teknologi besar, turut mengeluarkan peringatan kepada lembaga-lembaga publik untuk menghindari penggunaan DeepSeek.
Mereka menekankan bahwa regulasi privasi data yang ketat di Uni Eropa, seperti General Data Protection Regulation (GDPR), harus dipatuhi oleh semua pihak. Termasuk perusahaan-perusahaan yang mengembangkan teknologi AI.
Di Balik Pemblokiran DeepSeek
Pemblokiran DeepSeek oleh beberapa negara ini adalah potret perang dan persaingan geopolitik terkait kontrol dan pengaruh dalam pengembangan teknologi AI.
Meskipun DeepSeek dan AI lain menawarkan berbagai manfaat dalam hal kemajuan teknologi dan penggunaannya dalam konteks yang lebih luas, tetap saja pertanyaan tentang bagaimana data pengguna dikumpulkan dan digunakan jadi masalah krusial.
Tak hanya DeepSeek, bagi pengembang teknologi AI yang lain juga harus memastikan bahwa produk mereka tidak hanya memberikan manfaat teknis. Namun juga mematuhi regulasi yang ketat mengenai privasi dan keamanan data.
Perlu Standar Internasional yang Mengatur Penggunaan AI
Perkembangan AI yang semakin pesat memang bagus. Namun di sisi lain, ada isu soal kekhawatiran soal keamanan informasi dan data pribadi yang juga akan terus meningkat.
Kolaborasi antara pemerintah, perusahaan teknologi, dan masyarakat global akan menjadi kunci penting untuk menciptakan ekosistem teknologi AI yang aman dan terpercaya.
Untuk itu, negara-negara harus bekerja sama dalam menciptakan standar internasional. Sebuah standar yang berlaku untuk semua negara dalam mengatur penggunaan AI, sehingga teknologi ini dapat berkembang secara aman dan bertanggung jawab tanpa menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional atau privasi individu. (*)
Pewarta | : Faizal R Arief |
Editor | : Faizal R Arief |