TIMES MALANG, BLITAR – Sendratari Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja ciptaan seniman Kholam Shiharta dipentaskan dalam Forum Gotrasawala di Blitar, Jawa Timur, Minggu (14/7/2025).
Karya ini akan kembali ditampilkan dalam acara Kopi Perdamaian di De Karanganjar Koffieplantage, Jumat (19/7/2025).
Sendratari ini mengangkat narasi historis dan filosofis tentang Blitar sebagai tanah para raja Nusantara.
Seluruh pemain Sendratari Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja. (FOTO: Ardana Pramayoga/TIMES Indonesia)
Pertunjukan melibatkan tiga penari, yaitu Widia Santi, Jagad Nata Shiharta, dan Arnelia Dwi Fauzi Novitasari (Miss Glocal International 2021). Musik digarap oleh Hijrah Kharisma, sementara visual pertunjukan ditangani Ardana Pramayoga sebagai videografer.
Karya ini terinspirasi dari frasa Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja, istilah yang dikenalkan almarhum Bambang In Mardiono atau Mbah Gudel, tokoh budaya dan juru kunci Istana Gebang. Frasa tersebut merujuk pada Blitar sebagai “Tanah Agung Para Raja”, tempat didharmakannya sejumlah tokoh penting seperti Raden Wijaya, Wisnuwardhana, Anusapati, dan Presiden Soekarno.
“Blitar ini menyimpan spirit tentang sistem pemerintahan dan ilmu ketatanegaraan. Harapan saya, orang mau mempelajari lebih dalam sejarah dan nilai-nilai kerajaan Nusantara terdahulu,” kata Kholam Shiharta saat forum Gotrasawala.
Pertunjukan berdurasi sekitar 15 menit ini dibagi menjadi beberapa babak yang menggambarkan kekuasaan, ketatanegaraan, dan spiritualitas. Koreografi disusun untuk memperkuat pesan bahwa nilai-nilai luhur masa lampau masih relevan untuk dibaca ulang dalam konteks kebangsaan masa kini.
Karya ini juga merupakan bagian dari upaya revitalisasi sejarah lokal melalui pendekatan seni pertunjukan. Penyampaian visual, tari, dan musik yang digarap kolaboratif diharapkan mampu menjangkau generasi muda secara lebih komunikatif.
Sendratari ini mempertegas posisi Blitar sebagai kawasan dengan nilai sejarah dan spiritualitas tinggi, sekaligus menjadi ruang refleksi bagi masyarakat untuk memahami kembali akar ketatanegaraan Nusantara. (*)
Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |