TIMES MALANG, MALANG – Pulau Bali selalu menawarkan sesuatu yang istimewa bagi para wisatawan, tidak hanya melalui pantai dan pemandangan alamnya, tetapi juga melalui kekayaan budaya dan kulinernya. Salah satunya, yakni Taman Dukuh Bali Farm Cooking School di Tegallalang, Gianyar, Bali yang menawarkan kesempatan untuk merasakan sisi lain dari pulau ini.
Sejak didirikan pada Januari 2020, tempat ini telah menjadi tujuan wisata yang menggabungkan pengalaman kuliner, alam dan budaya Bali dengan konsep farm-to-table.
Taman Dukuh Bali memberikan pengalaman yang lebih dari sekadar belajar memasak. Para pengunjung dapat langsung merasakan kehidupan pedesaan Bali dengan memetik bahan-bahan segar dari kebun organik yang dikelola dengan metode permaculture.
Sebelum memasak, para peserta diajak berkeliling pasar tradisional Bali untuk mengenal lebih banyak bahan bahan masakan lokal yang akan digunakan untuk memasak. Dengan cara ini, pengunjung tidak hanya belajar cara memasak masakan Bali, seperti sate lilit, sayur urab dan sambal matah, tetapi juga memahami kedalaman budaya yang ada di balik setiap bahan dan resep tradisional.
Melalui pendekatan ini, Taman Dukuh Bali juga berkomitmen mendukung perekonomian lokal dengan membeli bahan-bahan dari petani sekitar, sembari mempromosikan pertanian yang ramah lingkungan. Hal ini memberi pengunjung kesempatan untuk lebih menghargai proses produksi pangan yang berkelanjutan.
Taman Dukuh Bali menawarkan beragam kelas memasak yang cocok untuk berbagai kalangan, mulai dari wisatawan domestik hingga mancanegara. Setiap kelas dimulai dengan tur pasar untuk memilih bahan, diikuti dengan sesi memasak langsung di kebun. Pengunjung bisa belajar membuat hidangan khas Bali yang lezat, dari sate lilit hingga sambal matah, dengan panduan dari instruktur berpengalaman.
Kelas ini tidak hanya untuk individu, tetapi juga terbuka untuk grup atau keluarga, dengan opsi paket yang lebih personal, termasuk kelas untuk sekolah internasional dan program pembuatan minyak kelapa atau tempe. Bahkan, bagi mereka yang ingin lebih mendalami kehidupan pedesaan Bali, tersedia paket menginap di desa yang memberi pengalaman lebih mendalam.
Dampak Positif bagi Komunitas Lokal dan Lingkungan
Tidak hanya menawarkan pengalaman kuliner yang autentik, Taman Dukuh Bali juga memiliki dampak sosial yang besar. Dengan melibatkan masyarakat lokal dalam operasional sehari-hari dan bekerja sama dengan petani dari desa sekitar, tempat ini berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi lokal. Selain itu, penggunaan bahan-bahan organik dari kebun sendiri turut mempromosikan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Taman Dukuh Bali mendapatkan banyak ulasan positif dari pengunjung yang telah merasakan pengalaman kuliner di sana. Salah satunya, Catalina Rojas, pengunjung asal Chile. Ia mengungkapkan kebahagiaannya setelah mengikuti kelas memasak.
“Tur pasar dan pengalaman memasak sangat menyenangkan. Ketut dan Buda adalah guru yang luar biasa, dan makanan yang kami buat sangat lezat. Pengalaman yang tak terlupakan,” ujar Catalina, Senin (20/1/2025).
Dengan visi untuk memperkenalkan lebih banyak orang pada kekayaan kuliner dan budaya Bali, Taman Dukuh Bali berusaha terus berkembang. Tempat ini ingin menjadi lebih dari sekedar sekolah memasak, melainkan sebuah tempat yang dapat menghubungkan wisatawan dengan budaya dan alam Bali secara lebih mendalam.
Melalui upaya pemberdayaan masyarakat lokal dan penerapan pertanian berkelanjutan, Taman Dukuh Bali berharap dapat menjadi bagian dari pelestarian tradisi Bali yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |