TIMES MALANG, BROMO – Viral kegeraman sejumlah wisatawan yang harus antre berlama-lama hingga terpaksa gagal menikmati momen sunrise di wisata Gunung Bromo. Informasi yang didapat, peristiwa itu terjadi di kawasan Pos Jemplang tanggal 27 Januari 2025.
Diketahui, para wisatawan antre cukup panjang hingga geram lantaran adanya proses pengecekan tiket oleh petugas yang dianggap lamban.
Melihat hal itu, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pun angkat bicara. Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan, antrean terjadi karena adanya pengecekan tiket dan jumlah pengunjung. Saat itu, jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo memang sedang membludak.
"Antrean di pintu masuk karena pengecekan tiket dan jumlah pengunjung, dimana saat itu mmg jumlah pengunjung cukup padat," ujar Septi, Kamis (30/1/2025).
Septi mengungkapkan, antrean terjadi karena banyaknya pengunjung yang belum membeli tiket masuk ke kawasan Gunung Bromo. Terlebih, banyak wisatawan yang memegang kode barcode sebagai bukti booking online, namun sulit dicari keberadaannya saat itu.
"Antrean di pintu masuk terjadi karena banyaknya pengunjung yang belum membeli tiket, atau barcode bukti booking online dibawa oleh salah satu anggota rombongan dan keberadaannya susah dicari," jelasnya.
"Bahkan kemacetan kemarin juga terjadi karena pengunjung yang tidak bisa masuk disebabkan kehabisan kuota kunjungan," sambungnya.
Dengan adanya kejadian itu, Septi meminta bagi para wisatawan untuk memastikan kepemilikan tiket kunjungan ke Gunung Bromo serta jumlah rombongan terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk memudahkan petugas dalam pengecekan di pintu masuk sebelum menuju kawasan Gunung Bromo.
"Maka pastikan sebelum berkunjung sudah memiliki tiket dan siapkan barcode yang mudah dicari atau dicek oleh petugas untuk di scan dan dicek jumlah pengunjung yang tertulis di bukti booking online dengan jumlah rombongannya," ungkapnya.
Septi menegaskan, sudah menjadi kewajiban bagi petugas dalam melakukan pengecekan tiket dan jumlah rombongan yang akan berwisata ke kawasan taman nasional.
Pihaknya juga berharap, pengecekan tersebut jangan dituding sebagai upaya petugas menghambat kegiatan wisata ke Gunung Bromo.
"Sudah menjadi kewajiban bagi kami untuk mengecek setiap pengunjung yang masuk dalam kawasan taman nasional. Jadi jangan dianggap bahwa pengecekan tersebut merupakan dalih bagi kami untuk menghambat kegiatan wisata di Bromo, apalagi menghambat wisatawan menikmati keindahan Bromo," tuturnya.
Menurut Septi, untuk mengurangi dampak antrean pada pintu masuk, rombongan wisatawan yang akan berkunjung ke Gunung Bromo agar jauh hari sudah memesan tiket secara online. Hal ini juga demi memperlancar dan membawa kenyamanan dalam berwisata ke Gunung Bromo.
"Kami menghimbau demi kelancaran dan kenyamanan kunjungan wisata ke Gunung Bromo, pastikan semua yang akan berkunjung untuk membeli tiket masuk jauh-jauh hari dan membawa sendiri barcode masing-masing," ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |