TIMES MALANG, MALANG – Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Kota Malang, suhu politik mulai hangat. Dinamika kader dan simpatisan mengarah pada satu harapan: lahirnya pemimpin baru yang bukan sekadar organisatoris, tapi mampu membawa Partai Golkar menapaki jalan peradaban baru. Di antara nama-nama yang mencuat, sosok Suryadi tampil menonjol.

Bagi warga politik dan pemuda Kota Malang, nama Suryadi bukan orang baru. Jejaknya panjang, sejak masa sekolah sudah menonjol sebagai ketua OSIS dan siswa teladan. 

Saat mahasiswa, ia aktif dalam organisasi intra dan ekstra kampus, bahkan dipercaya memimpin beberapa di antaranya. Pasca-kampus, pengabdiannya makin luas. Ia pernah menjadi tenaga ahli di DPR-RI, menjabat Ketua Karang Taruna Kota Malang, dan aktif dalam berbagai gerakan sosial kepemudaan.

Kiprah politiknya juga tak main-main. Dua kali terpilih menjadi anggota DPRD Kota Malang, Suryadi mengamankan dua kursi sekaligus di daerah pemilihannya. Capaian yang tak semua politisi bisa lakukan. Di mata konstituen, ia dikenal dengan etos kerja pengabdiannya yang tinggi.

Kini, dengan pengalaman matang dan pemahaman mendalam terhadap denyut organisasi, Suryadi menyatakan siap menahkodai DPD Golkar Kota Malang. 

“Ini bukan tentang siapa dapat apa. Ini tentang siapa yang siap memikul dan merangkul. Golkar bukan tempat untuk memukul,” ujarnya.

Menurut Suryadi, Golkar harus kembali menjadi rumah yang mempersatukan. Rumah yang nyaman bagi kader senior dan ramah untuk generasi muda. Rumah yang terbuka bagi siapa saja dari yang bersandal jepit hingga bersepatu mengkilap.

Konsep “Golkar Rumah Kita” bukan hanya slogan baginya, tapi filosofi perjuangan. Ia ingin menjadikan Golkar sebagai partai modern yang tetap berpijak pada akar tradisi, sebagai ruang inklusif yang menghadirkan solusi nyata untuk rakyat.

“Golkar harus hadir bukan sekadar dihitung, tapi diperhitungkan. Kita harus jadi partai yang memikul tanggung jawab moral, bukan hanya mengurus internal, tapi juga mengurus rakyat yang memberi kepercayaan lewat pemilu,” ungkapnya.

Suryadi menyadari, tantangan partai politik di era sekarang tidak mudah. Masyarakat semakin cerdas, tuntutan terhadap partai semakin tinggi. Namun ia percaya, dengan konsolidasi kader dan kepemimpinan yang visioner dan membumi, Golkar akan tetap jadi partai pemenang.

Ia pun mengajak semua elemen Golkar untuk bersama-sama membangun peradaban baru partai.

“Ini soal pengabdian yang tidak lelah. Soal keterpanggilan yang tulus untuk menghidupi partai ke depan,” tegasnya.

Musda DPD Golkar Kota Malang yang akan datang, bukan sekadar ajang pemilihan ketua. Tapi momen konsolidasi gagasan. Suryadi membawa harapan, bahwa Golkar bukan hanya akan kuat di kursi legislatif, tapi juga akan hadir di hati rakyat.

“Golkar harus menjadi rumah peradaban. Menjadi cahaya yang menyejukkan di tengah masyarakat. Bukan sekadar hadir, tapi betul-betul bermakna,” pungkasnya.

Dengan semangat perubahan dan komitmen terhadap kebersamaan, Suryadi siap membawa Partai Golkar Kota Malang melangkah lebih maju, lebih kokoh, lebih kompak, dan lebih berpihak kepada rakyat.