TIMES MALANG, BATU – Bantengan Nuswantara tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi publik, Minggu (4/8/2019) ribuan penonton memadati jalanan di Kota Batu, Jawa Timur sejak pagi.
Seribu bantengan diarak dalam Bantengan Nuswantara 2019 mulai dari Stadion Gelora Brantas menuju ke Jalan Agus Salim, Jalan Gajahmada, Jalan PB Sudirman dan finish di depan Rumah Dinas Wali Kota Batu, Jalan PB Sudirman 98.
Sejak pagi masyarakat tumplek blek di sepanjang jalan itu, melihat atraksi bantengan yang dipertunjukkan.
Atraksi bantengan saling seruduk dengan gerakan yang khas serta bebunyian yang khas tetap memberikan hiburan tersendiri terhadap penonton. Setiap gerakan mereka pun menjadi pusat perhatian para penonton.
Termasuk saat ada salah seorang pemain bantengan yang tidak kunjung sembuh dari kalanya menjadi perhatian penonton.
Sang Pendekar pun membuat ritual khusus untuk menyembuhkan pemain ini. Dua kelapa banteng disusun berdampingan dengan posisi kain digelar memanjang. Salaman perpisahan pun dilakukan, hingga akhirnya pemain bantengan ini terjatuh tepat di dua kain yang sudah disusun memanjang.
Namun Khodam, begitu para pemain bantengan menyebut, tidak kunjung keluar dari raga pemain bantengan ini. Dibantu beberapa orang lainnya, Sang Pendekar pun membungkus tubuh pemain ini dengan kain, hingga mirip pocongan yang dibungkus kain hitam.
Pendekar pun menyuarakan Adzan langsung disambung dengan Iqomah. Setiap kalimat Adzan, terdengar suara erangan kesakitan dengan tubuh pemain yang mengejang kesakitan. Begitu Iqomah selesai, tubuh pemain ini lemas, hingga akhirnya, Sang Pendekar pun membisikkan sesuatu di telinga pemain hingga ia terbangun seperti orang terkejut.
Agus Tobron, Pendiri Bantengan Nuswantara mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai forum silaturahmi antar Penggiat seni Bantengan.
“Kita laksanakan luntuk melestarikan budaya kita, sekaligus simbol kerukunan dan perjuangan masyarakat,” katanya.
Ia bersyukur kegiatan yang dilaksanakan ini selalu mendapatkan respon masyarakat dengan baik. Antusias masyarakat untuk menonton pun sangat besar, terlihat dari kerumunan penonton di sepanjang jalan.
Bantengan Nuswantara tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi publik, Minggu (4/8/2019) ribuan penonton memadati jalanan di Kota Batu sejak pagi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bantengan Nuswantara Sedot Ribuan Penonton
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |