TIMES MALANG, JAKARTA – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) akan melakukan demo besar-besaran di berbagai daerah. Hal itu sebagai respon menolak rencana pemerintah memberlakukan kenaikan harga BBM.

Dalam keterangan resminya, PB PMII menyampaikan, akan senantiasa berjuang untuk kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia.

"Merespon isu kerakyatan tentang rencana pemerintah yang akan menaikan harga BBM bersubsidi, PB PMII telah melaksanakan konsolidasi akbar bersama seluruh pimpinan PKC PMII se-Indonesia pada 31 Agustus 2022," kata Ketua Umum PB PMII, Muhammad Abdullah Syukri dalam keterangan tertulis dikutip TIMES Indonesia, Jumat (2/9/2022).

Berdasarkan hasil konsolidasi akbar tersebut kata dia, PB PMII menginstruksikan kepada Ketua PKC, Ketua PC beserta seluruh kader dan anggota PMII untuk bergerak bersama turun aksi dalam rentang bulan September 2022. Hal itu untuk menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

Instruksi secara resmi dari PB PMII agar Ketua PKC, Ketua PC beserta seluruh kader dan anggota PMII untuk bergerak bersama turun aksi. (FOTO: Moh Ramli/ TIMES Indonesia)

Pria kelahiran 5 Oktober 1991 tersebut menyampaikan, aksi pada bulan September itu pihaknya sebut dengan #septemberbergerak. Di mana segenap kader dan anggota PMII se-Indonesia secara serentak melakukan aksi di seluruh Indonesia sampai kepentingan rakyat menang.

"Selain itu PB PMII mendorong kepada kader dan anggota PMII untuk melakukan pendalaman mengenai isu kenaikan harga BBM melalui kajian, diskusi, input pakar, dan berbagai kegiatan sejenisnya di masing-masing tingkatan kepengurusan," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi (Joko Widodo) memastikan kenaikan harga BBM belum akan dilakukan. Sebab pemerintah masih menghitung nilai penaikan harga BBM bersubsidi, khususnya jenis solar dan pertalite.

"BBM (kenaikan harga BBM) semuanya masih pada proses dihitung, dikalkulasi dengan hati-hati," kata Presiden Jokowi seusai peluncuran teknologi 5G Smart Mining di wilayah Tambang Grasberg, Mimika, Papua, kemarin. (*)