TIMES MALANG, JAKARTA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang berkonflik dengan jajaran angkatan perangnya, IDF, Mahkamah Agung, dan Kejaksaan Agung menyusul penunjukkannya terhadap Mayor Jenderal David Zinni sebagai kepala Shin Bet.
Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel, Eyal Zamir marah dan tersinggung karena diam-diam David Zinni telpon telponan dengan Benjamin Netanyahu.
Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Eyal Zamir terkejut dengan pengumuman Netanyahu pada Kamis (22/5/2025) malam yang menunjuk Zinni, seorang jenderal yang masih bertugas, untuk mengepalai Shin Bet tanpa konsultasi dengan Zamir. Zamir hanya diberitahu beberapa menit sebelum Kantor Perdana Menteri membuat pengumuman tersebut.
Karena itu Jumat (23/5/2025) kemarin, Zamir memanggil David Zinni untuk menanyakan tentang kontaknya dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tanpa sepengetahuannya itu.
Saluran 12 Israel melaporkan bahwa Zamir telah memanggil Zinni untuk diinterogasi setelah ia menghubungi perdana menteri tanpa sepengetahuannya.
Kantor Perdana Menteri menolak mengomentari apakah Zinni juga bertemu atau berbicara dengan Netanyahu tanpa sepengetahuan Kepala Staf itu.
Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel harus diberitahu terlebih dahulu mengenai pertemuan apa pun antara pejabat politik dan komandan militer.
Benjamin Netanyahu menunjuk David Zinni pada Kamis malam sebagai Kepala Shin Bet menggantikan Ronen Bar yang dipecatnya.
Tindakan Benjamin Netanyahu itu digambarkan di Israel sebagai perlawanan terhadap peradilan dan disambut dengan protes luas dan kritik tajam.
Penunjukkan itu juga ditentang Jaksa Agung, Gali Baharav-Miara , yang menggambarkan tindakan tersebut sebagai "memalukan."
Jaksa Agung kemudian mengecam keras keputusan Benjanin Netanyahu itu, dan menganggapnya sebagai pelanggaran instruksi hukum.
Mahkamah Agung, pada hari Rabu, memutuskan bahwa keputusan pemerintah Benjamin Netanyahu yang memecat Ronen Bar itu melanggar hukum dan penuh konflik kepentingan.
Bahkan Menteri keuangan kemudian memperingatkan terhadap penunjukan apa pun sebelum menyelesaikan peninjauan hukum terkait pemecatan Ronen Barr yang telah diputuskan Mahkamah Agung itu.
Keputusan Netanyahu itupun memicu kontroversi yang intens dan disambut dengan kritik dan protes yang meluas, dengan para demonstran turun ke jalan dan bentrok dengan pasukan polisi segera setelah keputusan itu diumumkan.
Pemimpin partai oposisi, Benny Gantz juga mengomentari keputusan Benjamin Netanyahu itu telah "merusak" tatanan hukum dan mendorong konflik konstitusional dengan mengorbankan keamanan Israel.
Ronen Barr juga mengisyaratkan adanya motif politik di balik keputusan tersebut, setelah ia menolak permintaan kesetiaan pribadi kepada Benjamin Netanyahu.
Karena itu pada tanggal 20 Maret lalu, pemerintah Benjamin Netanyahu memutuskan memberhentikan Ronen Barr, dimana keputusan tersebut mulai berlaku pada tanggal 10 April 2025.
Saat itu pengadilan langsung mengeluarkan perintah sementara mencegah pemecatan Ronen Barr atau pengumuman penggantinya sampai pengadilan mempertimbangkan petisi yang diajukan pihak oposisi terhadap pemecatannya.
Namun, pada tanggal 28 April, Ronen Barr mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan jabatannya pada tanggal 15 Juni 2025.
Pada gilirannya, Otoritas Penyiaran resmi Israel mengutip tentara Israel yang mengatakan bahwa Kepala Staf Zamir telah bertemu pagi tadi dengan Mayor Jenderal David Zinni.
Angkatan Darat menambahkan bahwa Kepala Staf telah menyetujui pengunduran diri Mayor Jenderal David Zinni dari dinas militer dalam beberapa hari mendatang, dan menyampaikan penghargaannya atas dinas tempurnya yang panjang dan penting.
Sementara Israel terus melakukan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza sejak 7 Oktober 2023 , termasuk pembunuhan, kelaparan, penghancuran, dan pemindahan paksa, mengabaikan seruan dan perintah internasional dari Mahkamah Internasional untuk menghentikan agresi.
Agresi yang didukung Amerika Serikat tersebut menyebabkan lebih dari 175.000 warga Palestina meninggal dunia dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang, di samping ratusan ribu orang mengungsi dan kelaparan yang menewaskan banyak orang, termasuk anak-anak.
Akhirnya Mayjen David Zinni, yang ditunjuk Perdana Menteri Benjamin Nentayahu sebagai kepala badan keamanan Shin Bet, Jumat pagi tadi dipecat dari dinas militer setelah ia mengadakan berbicara dengan perdana menteri di belakang kepala staf Pasukan Pertahanan Israel. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |