TIMES MALANG, MALANG – “Annual International Conference on Business and Public Administration (AICoBPA) yang digelar Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) diikuti oleh peserta dari 14 negara dari belahan dunia.
AICoBPA tahun 2022 merupakan perhelatan ilmiah tingkat internasional yang memasuki tahun kelima, sejak digelar pertama kali pada 2018 lalu.
AICoBPA 2022 digelar full daring selama dua hari, Rabu-Kamis (2-3/11/2022). Penyelenggaraan konferensi internasional ini dimaksudkan sebagai wadah untuk saling berbagi ilmu, pengetahuan, dan pengalaman yang didasarkan pada penelitian dosen baik di dalam maupun luar negeri.
Dekan FIA UB, Assoc. Prof. Andy Fefta Wijaya, MDA., Ph.D menjelaskan pelaksanaan konferensi internasional tahun ini melibatkan 14 negara. Di antaranya Indonesia, Malaysia, Australia, Amerika, Myanmar, Gambia, Hongaria, China, Ghana, Mongolia, dan lainnya.
"Dapat apresiasi dari negara lain karena temanya menarik yakni Reshaping Resilient Society in the Post Pandemic through Economic Improvement and Governance. Kita bangun masyarakat tangguh melalui tata kelola yang lebih baik lagi pasca pandemi Covid-19. Ini yang kita tekankan pada Conference ini," ucapnya, Rabu (2/11/2022).
Pada Konferensi ini para pembicara dan peserta akan bertukar pikiran dari para pakar. Peserta akan dapat masukan tentang bagaimana membangun masyarakat tangguh dalam konteks governance dan perbaikan ekonomi.
"Rekomendasi ini pasca Covid kita menawarkan terobosan baik kebijakan strategi maupun model yang harus dilakukan, karena banyak perubahan dari tata kelola pemerintahan. Hasilnya kita sampaikan ke seluruh level. Kita akan siapkan di media kita secara terbuka," bebernya.
Berkaitan dengan bidang-bidang keilmuan
yang ada di menjadi fokus kajian dan pengembangan FIA UB, maka cakupan dari AICoBPA ini adalah pada bidang administrasi bisnis, perpajakan, pariwisata, administrasi publik, ilmu perpustakaan dan informasi, dan administrasi pendidikan.
Chairperson of AICoBPA 2022, I Gede Eko Putra Sri Sentanu, Ph.D menjelaskan maksud tema konferensi kali ini, yakni berkaitan erat dengan terjadinya pandemi Covid19 yang memukul banyak sektor.
Di antaranya adalah sektor-sektor yang selama ini menjadi fokus kajian programprogram studi di FIA UB, seperti sektor bisnis, sektor pariwisata, dan sektor pendidikan.
Diharapkan dari konferensi ini, para peserta dapat saling berbagi pemikiran-pemikiran untuk menyinergikan sektor-sektor publik dan swasta dalam rangka mempercepat pemulihan sosial-ekonomi dari pandemi.
"Ketika kita berada kondisi saat ini, kalangan akademisi dan stakeholder urun rembug dalam konferensi. Yang daftar 178 secara online dari 51 Institusi dari 14 negara," katanya.
Harapannya konferensi ini peserta dapat banyak pemikiran dari para akademisi, pemerhati, pemerintah dan sektor lainnya yang tergabung untuk dapat memberi kontribusi.
"Produk konferensi ini adalah prociding. Output konferensi ini menjadi hal yang bisa dinikmati masyarakat. Ada 83 naskah yang masuk dari oral presenter," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |