TIMES MALANG, MALANG – Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap program strategis nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian melalui sektor pendidikan. Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementan berkomitmen mencetak SDM pertanian yang profesional, berdaya saing, dan memiliki jiwa wirausaha. Upaya ini bertujuan untuk mendukung swasembada pangan serta meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia.
Program ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, yang menegaskan pentingnya regenerasi petani dan modernisasi sektor pertanian.
"Untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan daya saing produk pertanian, kita harus menyiapkan generasi muda yang kompeten di bidang ini. Polbangtan dan PEPI hadir sebagai solusi bagi anak-anak muda yang ingin berkontribusi dalam pertanian modern," ujar Mentan Amran.
Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian melakukan kunjungan ke Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang pada Jumat (21/2/2025). Dalam kunjungan itu, Kepala Badan memberikan kuliah umum bertema Dukungan Pendidikan Vokasi Kementan pada Program Strategis untuk Pencapaian Swasembada Pangan.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti menegaskan sebagai bagian dari implementasi program swasembada pangan, Polbangtan, PEPI dan SMKPP memiliki peran penting dalam meningkatkan produksi dan produktivitas padi. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui optimalisasi lahan, cetak sawah rakyat, penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta sarana produksi pertanian lainnya. Selain itu, pemerintah juga mendukung penyediaan pupuk dan peningkatan kualitas SDM pertanian dengan konsep pertanian modern melalui Brigade Pangan.
“Adik-adik Polbangtan harus memahami konsep swasembada pangan dan perannya dalam mendukung pencapaian target ini.
Menurutnya penting pendidikan vokasi sebagai motor penggerak dalam meningkatkan kapasitas SDM pertanian.
"Sehingga harus sudah disiapkan mulai dari sekarang bagaimana Polbangtan, PEPI, dan SMKPP mencetak alumninya menjadi job seeker dan job creator. Jadi ada yang menjadi penyuluh, petani milenial apapun komoditasnya," ujarnya.
Dalam paparannya, Idha menyoroti berbagai program strategis Kementan yang dapat dioptimalkan melalui pendidikan vokasi, seperti modernisasi pertanian, pemanfaatan teknologi digital, serta penguatan kelembagaan petani.
Idha berharap Polbangtan memperkuat sistem pembelajaran dan seleksi mahasiswa untuk memastikan lulusan yang dihasilkan siap berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan dan menjadi bagian dari transformasi pertanian Indonesia.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menyambut baik kunjungan ini dan menegaskan komitmen institusinya dalam mencetak lulusan yang kompeten di bidang pertanian.
"Kami terus memperkuat kurikulum serta menjalin sinergi dengan berbagai pihak untuk memastikan mahasiswa siap terjun ke dunia kerja dan berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan," ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan mahasiswa Polbangtan Malang semakin memahami pentingnya peran mereka dalam mendukung program strategis Kementan serta siap menjadi bagian dari gerakan swasembada pangan nasional dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |