TIMES MALANG, JAKARTA – Hari ini, Sabtu (22/2/2025), Hamas akan akan menyerahkan enam sandera lagi, dan Jumat (21/2/2025) tadi malam mereka juga telah menyerahkan jasad Shiri Bibas kepada Palang Merah Internasional.
Sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) seperti dilansir Al Jazeera, semalam telah menyerahkan jenazah sandera Israel, Shiri Bibas kepada Komite Palang Merah Internasional, menyusul kekeliruan penyerahan jasad wanita lain pada hari Kamis.
Al Jazeera yang memiliki sumber khusus menyebutkan, bahwa tuduhan juru bicara tentara Israel dan menuduh Hamas bahwa menewaskan keluarga Bibas adalah kebohongan murni, yang ditambahkan ke serangkaian kebohongan panjang yang telah dilancarkannya selama 15 bulan dalam perang genosida.
Hamas menambahkan, ini adalah upaya putus asa tentara Benjamin Netanyahu untuk menghindari tanggung jawab pasukan kriminalnya atas pembunuhan keluarga tersebut, selain kejahatan lainnya terhadap tahanan di Jalur Gaza.
IDF menuduh Hamas telah membunuh Shiri Bibas dan anak-anaknya yang masih berumur sembilan bulan dan empat tahun, yaitu Kfir Bibas dan Ariel Bibas.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio pun ikut-ikutan berkomentar di X, "Pada 7 Oktober 2023, Hamas telah menculik seorang ibu, anaknya, bayi laki-lakinya, dan seorang pria berusia 83 tahun lalu membunuh mereka," tulis Marco Rubio.
Marco pun mengeluarkan seruan agar Hamas diberantas.
Sebelumnya Hamas telah menyebutkan, bahwa kematian tiga sandera keluarga Bibas ini, yakni Shiri Bibas, Ariel Bibas dan Kfir Bibas disebabkan serangan udara tentara Israel.
Hamas menyatakan, bahwa tentara Israel dan juru bicara medianya telah mempraktikkan "metode penipuan dan propaganda palsu yang paling kejam, berulang kali mencoba mengalihkan perhatian opini publik dunia dari kejahatan brutal mereka, perang pemusnahan, dan pembersihan etnis."
Sebagai bagian dari operasi pertukaran tawanan pada tahap pertama perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, Kamis (20/2/2025), Hamas menyerahkan 4 jenazah sandera yang seharusnya termasuk Bibas.
Namun gerakan itu kemudian mengindikasikan kemungkinan adanya tumpang tindih jenazah, sehingga terjadi kekeliruan, setelah Israel mengatakan bahwa tes menunjukkan jenazah yang diterimanya bukanlah jenazah Bibas, tetapi jenazah wanita lain.
6 Sandera Lagi Dibebaskan
Sementara itu sayap bersenjata Hamas juga mengonfirmasi, bahwa Sabtu (22/2/2025) hari ini akan membebaskan enam sandera lagi sebagai bagian dari pertukarana dalam kesepakatan gencatan senjata.
Keenam sandera yang akan dibebaskan itu adalah Eliya Cohen, Tal Shoham, Omer Shem Tov, Omer Wenkert, Hisham Al-Sayed dan Avera Mengistu.
Nama-nama sandera itu diterbitkan oleh Kelompok kampanye Israel, Forum Sandera dan Keluarga Hilang pada awal minggu ini.
Sementara Kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina mengatakan, dalam waktu yang bersamaan Israel akan membebaskan 602 narapidana dari penjara.
Brigade Ezzedine Al-Qassam mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Jumat, bahwa pembebasan akan dilakukan sesuai rencana.
Dilansir Arab News, Juru bicara Kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina, Amani Sarahneh mengatakan kepada AFP, bahwa diantara tahanan Palestina yang dibebaskan, 445 adalah individu di Gaza yang ditangkap setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang, 60 lainnya menjalani hukuman panjang, 50 menjalani hukuman seumur hidup, dan 47 yang ditangkap kembali setelah pertukaran tahanan tahun 2011.
Selain jasad Shiri Bibas telah diserahkan Hamas kepada palang Merah Internasional semalam, hari ini 602 tahanan Palestina juga akan dibebaskan sebagai pertukaran dalam kesepakatan gencatan senjata dengan enam sandera Israel.(*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Imadudin Muhammad |