TIMES MALANG, MAKASSAR – Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB), M Zainal Fatah, terpilih menjadi salah satu presidium Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Presidium HIMPUNI) untuk periode 2025-2028.

Pemilihan presidium dilakukan melalui musyawarah mufakat dalam Sidang Umum Majelis Umum (SUMU) III HIMPUNI yang berlangsung pada 20-22 Februari 2025 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Sebanyak 51 ketua umum organisasi alumni anggota HIMPUNI turut serta dalam pemilihan tersebut. Hasil musyawarah menetapkan Enggartiasto Lukita sebagai Ketua Presidium HIMPUNI, didampingi oleh empat anggota presidium lainnya yang mewakili organisasi alumni dari Pulau Jawa dan empat dari luar Pulau Jawa.

Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas), Andi Amran Sulaiman, ditunjuk sebagai koordinator presidium, sementara Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), Didit Ratam, menjabat sebagai sekretaris.

Selain M Zainal Fatah, anggota presidium lainnya meliputi Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Jenderal Soedirman (KA Unsoed) Abdul Kholik, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA Unair) Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Lampung (IKA Unila) Rudy Heriyanto, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Riau (IKA Unri) Wan Muhammad Hasyim, serta Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Halu Oleo (IKA UHO) Andi Bahrun.

Ketum IKA UB Zainal Fatah mengucapkan terima kasih atas amanah yang diberikan. Dia juga  berkomitmen untuk memperkuat peran alumni PTN dalam mendukung pembangunan nasional.

Dia berkomitmen untuk bisa mendukung 4 program utama Presiden Prabowo Subianto, sebagaimana yang telah disampaik oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam SUMU III HIMPUNI. Yaitu swasembada pangan, program makan bergizi gratis, pengembangan biofuel, dan hilirisasi sumber daya alam.

Zainal Fatah menekankan bahwa HIMPUNI harus mengambil peran aktif dalam mendukung swasembada pangan melalui inovasi dan pemberdayaan petani. Dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern serta optimalisasi lahan, alumni PTN dapat berkontribusi dalam meningkatkan produksi pangan nasional. Hal itu juga harus bisa dilakukan dalam bidang lain.

Dengan keterlibatan aktif alumni PTN dalam berbagai sektor strategis, ia optimistis Indonesia dapat mencapai target menjadi negara maju pada 2045. “Sinergi antara alumni, akademisi, dunia usaha, dan pemerintah sangat diperlukan untuk mendorong ketahanan pangan dan energi yang berkelanjutan,” pungkasnya. (*)