TIMES MALANG, MALANG – Jembatan Splendid yang berada di Jalan Majapahit, Kecamatan Klojen atau tepatnya di area Pasar Burung, Kota Malang kembali mengalami kerusakan yang cukup serius. Kerusakan tersebut terlihat berada di bagian bawah pondasi yang keropos akibat erosi air, menyusul tingginya intensitas hujan.
Kerusakan tersebut bukan kali pertama dirasakan. Ini merupakan kerusakan yang kedua kalinya di titik yang sama.
Sebelumnya, kerusakan pernah terjadi di tahun 2022 lalu. Kemudian, dilakukan perbaikan dan baru selesai di Desember 2023 lalu. Kini, belum genap dua tahun diperbaiki, kondisi jembatan tersebut kembali rusak dengan kondisi yang lebih parah.
Menanggapi kondisi tersebut, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang akan segera melakukan perbaikan.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto mengaku bahwa pihaknya akan melakukan perbaikan sementara. Sebab, untuk perbaikan permanen belum bisa dilakukan.
“Memang perlu penanganan, hanya saja untuk tahun ini memang belum ada alokasi anggaran untuk penanganan permanen. Jadi akan kita lakukan penanganan sedikit dahulu,” ujar Dandung, Senin (2/5/2025).
Dandung mengungkapkan, untuk perbaikan sementara akan menggunakan metode bronjong, yaitu anyaman kawat baja atau bilah bambu yang diisi batu atau material lain guna memperkuat struktur bawah jembatan.
Ia mengaku bahwa perbaikan akan dilakukan pada Juni 2025 ini. Sebab, saat ini tim masih melakukan perhitungan teknis kebutuhan perbaikan.
“Secepatnya, ini teman-teman masih menghitung termasuk menghitung kebutuhan agar untuk penanganan permanen termasuk konsep untuk penanganan sementara,” ungkapnya.
Ia juga mengakui bahwa jembatan tersebut terakhir diperbaiki pada akhir 2023 lalu. Namun, tingginya curah hujan yang menyebabkan banjir besar menghantam struktur jembatan kembali memperparah kerusakan.
“Waktu itu kena banjir rata, kena hantam air terus,” katanya.
Ia menambahkan, untuk perbaikan permanen, pihaknya baru akan mengajukan anggaran pada tahun 2026 karena tahun ini alokasi anggaran tidak mencukupi.
“Untuk yang permanennya baru diajukan di tahun depan. Karena kalau di DPAK (tahun ini) saya waktunya yang tidak mencukupi. Jadi mungkin di sekarang ini kita buatkan DED-nya dahulu,” ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |