https://malang.times.co.id/
Berita

Cerita Miris di Balik Legitnya Cita Rasa Kopi Dampit

Rabu, 23 Oktober 2024 - 15:33
Cerita Miris di Balik Legitnya Cita Rasa Kopi Dampit Ilustrasi. Robusta koffie op Java (Foto: KITLV, Leiden University Libraries Digital Collections)

TIMES MALANG, MALANG – Cita rasa kopi Dampit memang sudah dikenal dunia sejak dulu. Tapi apakah perdagangan komoditas kopi khas Kabupaten Malang ini senikmat dan selegit cita rasanya?

Kopi Dampit, sesuai namanya, memang berasal dari Kecamatan Dampit di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kopi Robusta yang ditanam di lahan seluas 3.373 hektare di kecamatan ini mampu menghasilkan produksi 2.641 ton kopi pada 2019. Hampir 90 persen kopi yang diproduksi di Kecamatan Dampit ini diekspor. 

Menurut Robbani Amal Romis, Pengarsip Kopi Kertosastro (JIGAANG+ Studio), meskipun terdengar sangat membahagiakan ketika melihat bahwa kopi Dampit sebagian besar sudah diekspor ke luar negeri namun masih menyisakan sejumlah catatan miris di balik itu. Terutama untuk petani kopi. 

Soal harga misalnya. Harga biji kopi Dampit satu kilogram bisa mencapai Rp36.000 rupiah di pasar. Harga yang cukup tinggi itu membuat minat beli masyarakat untuk membeli kopi Dampit turun. Pada akhirnya, distribusi kopi juga mulai mengalami penurunan. 

Masalah tersebut bertambah besar ketika peran pemerintah dalam mengatur harga kopi di pasar ternyata minim sekali. Alhasil, harga kopi Dampit banyak diatur oleh pihak swasta. Dampak yang paling dirasakan petani adalah penguasaan penjualan kopi oleh kelompok tertentu saja. Ini menyebabkan petani kopi Dampit tak bisa berbuat banyak.

Masalah penting lain adalah terkait perubahan iklim. Kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini membuat produksi kopi petani juga tidak menentu. 

“Pada tahun 2021 terjadi fenomena anomali iklim yang bernama LaNina. Curah hujan cukup tinggi terjadi sepanjang tahun. Akibatnya, terjadi penurunan produksi yang cukup drastis, gagal panen dan macam-macam masalah lain muncul. Tahun itu, sangat menyusahkan sekali, harga kopi bisa meningkat berkali-kali lipat,” ungkap Robbani Amal Romis dalam Workshop “Searsip Kopi Kertosastro” di Malang, Kamis (26/9/2024) lalu.

Pria berkacamata itu berharap, pemerintah dapat menangani dan memperhatikan dengan serius mengenai permasalahan kopi ini. Khususnya kopi Dampit. Mengingat Kopi Dampit merupakan salah satu komoditas yang ternama dan memiliki banyak peminat. (*)

Penulis: Dhea Puja Fariska (Mahasiswa S-1 Ilmu Sejarah UM)

Pewarta :
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.