TIMES MALANG, MALANG – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2024 (HSN 2024), PWNU Jawa Timur bekerja sama dengan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) menggelar Seminar Kebangsaan, Jumat (25/10/2024) di Gedung Rektorat lantai 5. Seminar bertajuk "Reaktualisasi Spirit Resolusi Jihad bagi Generasi Z" dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada di UIN Malang.
.
Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Zainuddin, dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa mahasiswa UIN Malang memiliki peran ganda sebagai “mahasantri.”
“Mahasiswa di sini juga disebut mahasantri karena mereka tinggal di makhad, atau asrama, yang disediakan oleh kampus setidaknya selama satu tahun,” ujarnya. Dia menambahkan, tradisi ini memperkuat identitas santri di kalangan mahasiswa UIN Malang sebagai bagian dari upaya pelestarian nilai-nilai pesantren.
Dalam acara ini, Prof. Zainuddin turut menjelaskan sejarah Hari Santri yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 oleh Presiden Joko Widodo. Penetapan ini bukan tanpa alasan. Hal itu didasari peran penting pesantren dan para kiai dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, terutama saat Resolusi Jihad dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy'ari untuk melawan penjajah pada 22 Oktober 1945.
"Resolusi Jihad menjadi penanda bahwa para santri dan kiai selalu siap berkorban demi mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI. Spirit inilah yang kita teruskan kepada mahasiswa dan mahasantri di UIN Malang," tutur Prof. Zainuddin.
Ketua Pelaksana HSN 2024 PWNU Jawa Timur, Dr. Wafiyul Ahdi, menyampaikan bahwa Seminar Kebangsaan ini menjadi salah satu dari rangkaian acara peringatan HSN yang akan digelar di 17 perguruan tinggi di Jawa Timur, termasuk di UIN Malang.
"Kami memilih kampus sebagai venue seminar kebangsaan karena kami percaya bahwa kampus adalah tempat strategis untuk menguatkan semangat kebangsaan dan memperkenalkan kembali makna Resolusi Jihad kepada generasi muda, khususnya Generasi Z," jelas Dr. Wafiyul Ahdi.
Ia menambahkan bahwa tema "Reaktualisasi Spirit Resolusi Jihad" dipilih agar mahasiswa dapat memahami bagaimana semangat juang santri dulu dalam mempertahankan kemerdekaan, serta mengadaptasi nilai tersebut dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks saat ini.
"Kami berharap, melalui acara ini, generasi muda dapat terinspirasi untuk menjaga persatuan dan nilai-nilai kebangsaan, bukan hanya sebagai wacana tetapi sebagai panduan hidup yang mereka yakini dan perjuangkan," ujar Dr. Wafiyul.
Selain pemaparan dari Prof. Zainuddin, seminar ini juga menghadirkan beberapa pembicara dari kalangan akademisi dan tokoh NU yang memberikan pandangan tentang pentingnya mempertahankan spirit Resolusi Jihad dalam konteks modern. Para narasumber mengajak mahasiswa untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas sosial dan mempertahankan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di tengah gempuran arus globalisasi yang cepat. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |