TIMES MALANG, MALANG – Mahasiswa semester 7 Program Studi (Prodi) S1 Tata Busana Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan puncak acara Fashion Show Internasional di Graha Cakrawala Kota Malang, Kamis (3/10/2024).

Acara ini merupakan representasi akumulasi pendidikan yang ditempuh mahasiswa Prodi Tata Busana selama 7 semester.

Kostum Karya Hardianti Aisyahbila sebagai Perwakilan Indonesia yang dikirim ke Filipina. Kamis (3/10/2024) (FOTO: Anin Saufa Pratiwi/TIMES Indonesia)

Kegiatan kali ini, yang bertitel International Fashion Exhibition Trendversity 2024, dibagi menjadi tiga fokus besar yaitu workshop creative fabric, pameran karya mahasiswa dan fashion show dari karya terbaik yang dihasilkan.

Acara ini melibatkan 57 desainer yang dibagi menjadi 12 kelompok dengan tema berbeda. 171 desain karya mahasiswa Tata Busana UM dipamerkan sekaligus dijual pada acara tersebut. 

Jajaran dosen Tata Busana UM dan 57 desainer pada malam puncak acara International Fashion Exhibition Trendversity. Kamis (3/10/2024) (FOTO: Anin Saufa Pratiwi/TIMES Indonesia)

Kelompok-kelompok ini membentuk booth sebagai tempat pameran sekaligus memasarkan hasil karya mereka yang dibanderol dengan harga bervariasi.

Adapun 12 tema kelompok itu masing-masing adalah :

1. Sanamur yang terinspirasi dari keindahan tanah NTT
2. Manouli dengan inspirasi dari tari Tor-Tor asal Sumatera Utara
3. Arkaprana dengan motif bintang kejora
4. Bhumi Hadiningrat terinspirasi dari Keraton Yogyakarta yang mewakili keanggunan bangsawan
5. Niskala dengan inspirasinya dari Bali
6. Sanggranah yang terinspirasi dari seni Jaranan
7. Nara Haringgit yang terinspirasi dari tokoh dewi-dewi dalam pewayangan
8. Arunika terinspirasi dari budaya Bali dengan menonjolkan warna emas sebagai simbol keagungan
9. Meghavarna dengan sentuhan mega mendung khas Cirebon
10. Bona Hala yang terinspirasi dari atap bangunan tradisional Batak
11. Vayu Megha yang memadukan budaya Tiongkok dengan Cirebon
12. Atisundara yang menonjolkan tenun khas Kediri.

Setiap kelompok menggunakan kain tradisional khas daerah masing-masing. Dengan persiapan kurang lebih satu bulan lamanya mahasiswa Tata Busana mampu menyelesaikan 3 busana secara bersamaan.

"Karena ini menggunakan creative fabric yang membutuhkan ketelitian dan ketepatan, jadinya harus pake tangan dan tidak bisa (menggunakan) mesin jahit." ungkap Friska dari kelompok Sanamur saat ditanya mengenai tantangan pengerjaan kostum.

Selain pameran, acara ini juga menyediakan workshop patchwork, sulam kancing dan makrame. Tujuannya sendiri yaitu untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas.

Pada malam puncak, acara fashion show terselenggara dengan sangat apik. 57 karya desain terbaik mahasiswa Tata Busana UM dan 4 karya desain dari mahasiswa University Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia ditampilkan megah serta ciamik.

Tak hanya pameran busana, dalam acara ini juga dianugerahkan berbagai macam awarding, seperti best workshop, best design, best display, best ready to wear, best signature, best creative fabric dan best of the best. 

Sebuah karya membanggakan dari Kelompok Bhumi Hadiningrat kreasi Hardianti Aisyahbila yang menjadi pemenang Best of The Best, akan tampil di Filipina mewakili Indonesia di kancah internasional pada acara Miss Earth International.

Diana Manzil, Ketua Pelaksana International Fashion Exhibition Trendversity 2024, berharap bahwa acara ini mampu membawa dampak positif serta bisa mengedukasi masyarakat tentang industri fashion. (*)