https://malang.times.co.id/
Berita

Di Malang, Cagub Risma Cerita Perjuangan dan Santri

Kamis, 03 Oktober 2024 - 22:49
Di Malang, Cagub Risma Cerita Perjuangan dan Santri Calon Gubernur Jawa Timur nomer urut 3, Tri Rismaharini, didampingi Ketua Majelis Kiai Kampung (Makka) Aswaja Jatim, KH. Sholehuddin, usai acara silaturahmi Kiai Kampung di Desa Brongkal, Pagelaran, Kabupaten Malang, Kamis (3/10/2024).

TIMES MALANG, MALANG – Rismaharini, bertekad memuliakan para guru mengaji (ustadz/ustafzah) dan kalangan santri. 

Hal itu disampaikannya dalam kesempatan hadir di acara silaturahmi bersama Kiai Kampung Ahlusunnah Waljama'ah, diDesa Brongkal, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Kamis (3/10/2024). 

Ketua Majelis Kiai Kampung (Makka) Aswaja Jawa Timur, KH. Sholehuddin memberikan sambutan pengantarnya dengan mengawali pembacaan pantun. Yakni, berkaitan tema Resik-resik slogan Tri Rismaharini, dengan menyinggung kata tikus dan kecoak, yang menggambarkan korupsi dan hal kotor. 

Acara silaturahmi ini juga dihadiri sejumlah perwakilan pengurus Mekka Aswaja Jatim, diantaranya dari Pamekasan, Probolinggo dan Blitar.

Turut mendampingi Tri Rismaharini, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim dan petahana Calon Bupati Malang, Abah Sanusi. 

Mengawali sambutannya, Risma sempat tertegun menahan tangis, mengingat resolusi jihad perjuangan para santri dalam mempertahankan kemeredekaan, saat Agresi Militer Belanda II yang berlangsung di Kota Surabaya silam. 

"Insya Allah, para Bu Nyai, Pak Yai, para gus yang hadir saya tidak mau mengecewakan kakek kakek Saya. Karena saya sendiri cucu Mbah Kyai Yasin Saleh Blauran, Surabaya," terang Risma, ketika menyapa ustadz dan ustadzah dalam pertemuan tersebut. 

Menurut Risma, Mbah Yasin Saleh adalah ulama yang memimpin pertempuran bersama ribuan santri pada Agresi Militer Belanda II hingga pertempuran 10 Nopember di Surabaya. Sosok Mbah Yasin Saleh inilah yang mencerminkan keberanian kuat Risma selaku pejabat negara hingga banyak menorehkan prestasi. 

Seperti ketegasannya selama menjadi Menteri Sosial Republik Indonesia. Ia juga berhasil menutup lokalisasi terbesar se Asia Tenggara, Dolly, ketika menjabat Walikota Surabaya saat itu. 

Selaku cucu ulama, Risma berharap ketika terpilih menjadi Gubernur Jawa Timur, bisa mengumpulkan seluruh keluarga dari kalangan santri dan pondok pesantren, untuk ikut merasakan pembangunan Jawa Timur yang adil dan mensejahterakan. 

Risma menyatakan, anak-anak yang hidup di jalan saat ini, bisa terjadi karena tidak bisa mendapatkan kesempatan pendidikan secara semestinya.

"Kalau nggak diopeni di pesantren masa mereka harus terus berada di jalanan. Jumlah lembaga sekolah negeri dan swasta tidak cukup. Sehingga anak anak butuh pesantren," tandas Risma. 

Kepada awak media, Risma menyebutkan, bantuan insentif sangat dimungkinkan diberikan untuk 1 juta guru di Jawa Timur. 

"Saya proyeksikan ada sekitar 1 juta guru yang bisa dibantu. Kita sudah menghitung itu. Saya akan memperhatikan bapak/ibu ustadz semua dengan program kita untuk pesantren. Sudah kita hitung anggarannya cukup, asalkan uangnya tidak dicopet, insyaAllah cukup," tandasnya.

Komitmen memperhatikan para ustad dan ustadzah ini, kata Risma, sebagai bentuk balas budinya kepada kakek pendahulunya, yang telah berjuang bersama para ulama dan santri semuanya. 

Risma juga berharap selalu diingatkan, kalau memang nanti ditakdirkan menerima jabatan sebagai Gubernur Jawa Timur. 

"Tolong selalu ingatkan Saya. Menjadi pejabat amanah itu gampang, tetapi harus bisa adil itu yang terpenting," demikian calon gubernur berpasangan dengan Gus Hans, yang diusung PDI Perjuangan ini. (*) 

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.