TIMES MALANG, BLITAR – Kementerian Pertanian tengah gencar dalam perluasan areal tanam (PAT). Menurut Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, PAT merupakan aksi nyata untuk mengantisipasi darurat pangan. Dijelaskannya, komitmen akan kegiatan tersebut adalah pencapaian realisasi sesuai target dari masing-masing wilayah di tiap provinsi.
Meski demikian, Mentan menegaskan jika dibutuhkan peran penyuluh untuk mendukung hal tersebut.
Ia menambahkan, penyuluh adalah garda terdepan dalam pembangunan pertanian dan memiliki fungsi vital dalam mensukseskan program utama Kementan.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa peran penyuluhan dalam pengawalan PAT juga sangat krusial untuk memastikan teknik dan metode yang digunakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga hasil yang dicapai dapat maksimal.
"Para penyuluh pertanian diharapkan dapat memberikan bimbingan dan dukungan teknis yang diperlukan bagi petani di setiap kabupaten," tegas Santi.
Kelompok Tani Mulyo Sejati di Kecamatan Sutojayan bersama dengan para petani, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), dan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang menggelar Gerakan Pengendalian (Gerdal) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman padi. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Tujuan dari Gerdal ini adalah untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit pada tanaman padi menggunakan pestisida nabati. Pestisida nabati yang digunakan merupakan produk ramah lingkungan yang diharapkan mampu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekitar dan kesehatan manusia.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan petani kepada produk-produk pestisida nabati yang lebih aman dan berkelanjutan.
Selain pengendalian OPT, kegiatan ini juga merupakan bagian dari monitoring lahan Perluasan Areal Tanam (PAT) yang telah mencapai Indeks Pertanaman (IP) 3 di wilayah Kelompok Tani Mulyo Sejati.
Metode yang digunakan dalam Gerdal ini adalah praktek langsung di lahan milik petani, sehingga para petani dapat langsung melihat dan merasakan manfaat dari penggunaan pestisida nabati dalam pengendalian OPT.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, mengatakan, "Mahasiswa Polbangtan Malang memiliki peran penting dalam program PAT ini, terutama dalam penerapan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah. Keterlibatan mereka dalam kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis, tetapi juga membentuk karakter profesional yang siap berkontribusi bagi pembangunan pertanian. Kehadiran mahasiswa di lapangan menjadi bagian dari upaya kita untuk menciptakan SDM pertanian yang kompeten dan adaptif terhadap tantangan yang ada."
Kegiatan berjalan dengan lancar dan memberikan pengalaman praktis bagi para petani dan mahasiswa Polbangtan Malang untuk mendukung upaya pengendalian hama dan penyakit secara berkelanjutan serta ramah lingkungan. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |