https://malang.times.co.id/
Berita

Gelaran Hari Batik, Bedhaya Kendedes Kenalkan Motif Candi Patma dan Cakra Baswara

Rabu, 02 Oktober 2024 - 21:09
Gelaran Hari Batik, Bedhaya Kendedes Kenalkan Motif Candi Patma dan Cakra Baswara Plt Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, saat membubuhkan tanda tangan menggunakan canting, dalam pembukaan peringatan Hari Batik Nasional, di Randuagung, Singosari, Rabu (2/10/2024). (Foto: Aditya hendra/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Perayaan Hari Batik Nasional digelar dengan penampilan 'Bedhaya Kendedes', dan dihadiri Plt Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, bertempat di Kebun Opa-Kebun Winih Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Selasa (2/10/2024) petang. 

Kegiatan yang mengusung tema "Singhasari Bangkit" ini juga diramaikan dengan berkumpulnya para pegiat Paguyuban Batik Singosari, serta segenap pengerajin batik lokal di Kabupaten Malang. 

Dalam pagelaran batik ini, dimeriahkan Tarian Bedhaya Kendedes yang dibawakan sejumlah penarik dan model cilik dari Sanggar Gong Production. Diantara lembar kain batik yang dibawa ini, dikenalkan motif batik Candi Patma dan Candi Cakra Baswara. 

Dalam balutan kain batik beragam motif tersebut, para model tampak anggun dalam peragaan kain batik tersebut. 

Plt Bupati Malang Didik Gatot Subroto, menyempatkan membubuhkan tanda tangan menggunakan canting, saatbpembukaan peringatan Hari Batik Nasional 2024 di Singosari, Kabupaten Malang ini. 

Dalam kesempatan sambutannya, apresiasi setinggi-tingginya disampaikan Plt. Bupati Malang kepada pegiat paguyuban dan para pengrajin Batik Singosari, yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan ini. 

Apresiasi juga diberikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga S. Uno, melalui sambutannya yang disampaikam secara virtual, melalui layar videotron yang tersedia. 

"Dalam peringatan Hari Batik Nasional 2024 dengan tema Bangga Berbatik ini, maka Saya mengajak kepada semua yang hadir disini agar senantiasa menanamkan rasa bangga sekaligus kecintaan kita terhadap batik nusantara," kata Plt. Bupati Malang.

 

Didik Gatot Subroto berharap, para pengrajin batik tak sekadar mewarisi kekayaaan tradisional budaya dengan membatik tulis. Lebih dari itu, bagaimana tradisi budaya membatik tetap bisa hidup dan berkembang di era moderen. 

 

Karena itu, pengrajin batik mestinya tidak hanya berhenti sekadar bisa membatik, namun harus juga punya mindset menjadikan batik sebagai peningkatan kesejahteraan melalui industrialisasi batik. 

 

Dengan adanya sentra industri kecil yang bergerak di bidang usaha batik, kata Didik, pengrajin batik juga diharapkan bisa terus berinovasi dengan melahirkan karya-karya desain morltif yang dapat diterima oleh pasar yang lebih luas. 

 

"Saya berharap agar para pengrajin batik bisa jadi pelaku usaha batik, memanfaatkan teknologi dalam proses produksinya dan berbagai kreasi desain motifnya. Bisa lebih banyak melahirkan kreasi baru. Tentu ini juga butuh dukungan, juga fasilitasi berbagai pihak, termasuk pemerintah sampai tingkat desa," tandas Plt Bupati Malang. 

Ketika ekosistem industri batik ini terwujud, maka keberadaan kerajinan batik dapat memberikan manfaat lebih kedepannya, dalam meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Malang. (*) 

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.