TIMES MALANG, MALANG – Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang), Prof Zainuddin,  membagikan pengalamannya sebagai peserta pelatihan eksekutif yang diadakan oleh Universitas Pertahanan (Unhan) di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta.

Pelatihan yang bertajuk Executive Course: Geopolitics, Geostrategy, Geoeconomics, and Statecraft ini berlangsung selama lima hari, melibatkan 60 peserta yang terdiri dari para rektor perguruan tinggi serta pakar dari berbagai disiplin ilmu di Indonesia.

Kegiatan dimulai pada 29 September 2024, dengan format pelatihan yang terbagi dalam dua sesi, yaitu daring (online) dan luring (offline).

Selama dua hari pertama, sesi daring menghadirkan sejumlah narasumber dari dalam dan luar negeri, termasuk pakar dari China, India, serta Indonesia. Materi yang dibahas meliputi perkembangan geopolitik global, strategi pertahanan, serta dinamika ekonomi internasional.

Pada tiga hari berikutnya, pelatihan dilanjutkan secara tatap muka di Kemenhan Jakarta. Sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kapolri, Menteri Pertanian, Menteri BUMN, Jaksa Agung, serta Menteri Kesehatan turut hadir sebagai pemateri.

Bahkan, Presiden terpilih Indonesia periode 2024-2029 Prabowo Subianto juga menyampaikan pandangannya terkait arah kebijakan nasional ke depan. Agenda berlangsung dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB setiap harinya.

Menurut Prof. Zainuddin, pelatihan ini tidak hanya membahas isu-isu pertahanan dan keamanan, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang peran strategis para pemimpin di sektor pendidikan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Diskusi yang berlangsung sangat serius dan intens, terutama ketika kami diminta merumuskan gagasan untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global,” ucap Prof Zainuddin, Rabu (2/9/2024).

Selain mengikuti pemaparan materi, para peserta juga diberikan tugas untuk menulis makalah individu maupun kelompok. Topik yang diangkat seputar strategi kebijakan dan visi pembangunan nasional hingga tahun 2045.

“Ini merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk memahami lebih dalam bagaimana kebijakan pertahanan dan pembangunan nasional dirumuskan, serta peran dunia akademis dalam kontribusi nyata,” tambahnya.

Dengan pengalaman ini, Prof. Zainuddin berharap dapat mengimplementasikan ilmu dan wawasan yang didapatkan dalam pengembangan UIN Maliki Malang serta memberikan kontribusi lebih besar pada penguatan pendidikan tinggi di Indonesia, sejalan dengan visi besar menuju Indonesia Emas 2045. (*)