TIMES MALANG, MALANG – Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno menyatakan optimistis memenangkan dua calon Pilkada 2024 yang diusung. Yakni, calon gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini, dan petahana calon Bupati Malang, HM Sanusi. 

"Targetnya menang, kalau bisa target perolehan suaranya sebanyak-banyaknya. Tetapi, minimal mendapatkan 45 persen suara pilgub Jatim. Jadi, kalau dihitung dengan suara yang didapatkan, maka InsyaAllah dengan perolehan 9 sampai 10 juta suara sudah menang," kata Sri Untari, dalam kesempatan silaturahmi Kiai Kampung, di Desa Brongkal, Pagelaran, Kabupaten Malang, Kamis (3/10/2024). 

Secara khusus, Untari juga menyatakan optimistis target kemenangan di Pilkada Kabupaten Malang atau Pilbup Malang 2024 bisa tercapai. Terlebih, ia melihat sosok Sanusi, sebagai petahana calon bupati sudah sangat dikenal luas oleh masyarakat Kabupaten Malang. 

"Beliu punya cara untuk melakukan bonding (ikatan), dengan masyarakat melalui kegiatan Shuling (Subuh Keliling). Dimana, setelah kegiatan salat berjamaah, langsung diteruskan pelayanan publik, baik kesehatan, kependudukan, maupun pelayanan kegiatan ekonomi masyarakat," ungkapnya. 

Cara yang dilakukan petahana Sanusi ini, menurutnya sangat luar biasa, dan hampir tidak bisa dilakukan oleh calon lain.

Melalui kiprah kegiatan seperti Shuling ini, kata Untari, yang pada akhirnya menjadikan masyarakat Kabupaten Malang bersimpati, dan mendukung program baik yang sudah dilakukan petahana. 

"Shuling ini sangat luar biasa. Dan, menurut survei yang Saya ikuti, ini menjadikan masyarakat menginginkan beliau (Abah Sanusi) melanjutkan kembali menjadi Bupati Malang cukup tinggi, lebih dari 50 persen yang menginginkannya. Bahkan, survei terakhir 60 sampai hampir 70 persen," bebernya.

Kehadiran calon Gubernur Tri Rismaharini, yang didampingi Sri Untari, juga calon bupati Malang nomor urut 2, Sanusi tersebut, dalam acara silaturahmi kiai dan tokoh masyarakat di Desa Brongkal, Pagelaran. 

Kegiatan silaturahmi ini diinisiasi oleh Majelis Kiai Kampung (Makka) Jawa Timur, yang diketuai KH Sholehuddin, serta diikuti pengasuh beberapa lembaga pendidikan keagamaan wilayah sekitar. (*)