TIMES MALANG, MALANG – Warga Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, mengeluhkan Jembatan Lembah Dieng yang ambrol 1,5 tahun lalu hingga kini belum ada penanganan maupun perbaikan.

Terlebih kondisi Jembatan Coban yang berada di dekat Jembatan Lembah Dieng tersebut saat ini kondisinya juga terancam ambrol. Lantaran pondasi jembatan itu mulai tergerus akibat curah hujan tinggi terjadi belakangan ini.

Keberadaan Jembatan Coban ini menjadi satu-satunya akses menuju Desa Kalisongo dari Kota Malang, setelah Jembatan Lembah Dieng Ambrol seluruhnya 1,5 tahun lalu.

Heru Iswanto, warga Dieng Atas, RT 1 RW 1, Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, menjelaskan terkait kondisi terkini Jembatan Coban yang menjadi akses satu-satunya ke desa itu dari Kota Malang.

"Kini satu-satunya akses yang melalui Perbatasan Kota Malang dan Desa Kalisongo Dau dikhawatirkan tidak bisa dilalui. Dikarenakan hujan deras melanda wilayah tersebut menggerus pondasi dibawah jalan dan jembatan," ujar Heru kepada TIMES Indonesia, via pesan aplikasi WhatsApp, Jumat, (28/4/2023).

Lebih lanjut dia mengatakan, ada retakan melintang jalan persis di sebelah timur jembatan Coban. "Hal ini sangat mengkhawatirkan. Karena Jembatan tersebut dilalui Ratusan kendaraan pagi, siang dan malam," ungkapnya.

Menurutnya, Kondisi ini perlu penanganan cepat dan tepat. Mengingat Jembatan Coban rawan ikut ambrol serta sangat mendesak. Seperti terjadi di Jembatan Lembah Dieng di dekatnya.

"Karena jembatan tersebut satu-satunya akses perbatasan Desa Kalisongo Dau Kabupaten Malang dan Kota Malang," kata dia. Sedangkan kondisi Jembatan Lembah Dieng saat ini kata dia semakin parah.

"Longsor Jembatan Lembah Dieng di sisi selatan sudah sampai ke pagar pembatas. Dikhawatirkan kondisinya semakin parah apabila tetap dibiarkan begitu saja," jelasnya.

Selanjutnya dia berharap para pemegang kebijakan agar segera menangani atau memperbaiki Jembatan Coban, sebelum jembatan itu roboh seperti di Jembatan Lembah Dieng.(*)