TIMES MALANG, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar konferensi internasional bertajuk "Institute of Religious Tourism and Pilgrimage Second Internasional Asia Pacific Religious Tourism and Pilgrimage Conference (APIRTP)" sejak Rabu (17/1/2023) hingga Sabtu (20/1/2024). Dalam kegiatan yang berfokus pada Wisata Religi ini , setidaknya ada puluhan akademisi dari 21 negara yang terlibat.
Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri MSi menjelaskan, kegiatan ini mempunyai fokus terhadap dua hal. Yang pertama adalah untuk memberikan pendampingan jurnal tentang wisata religius untuk jurnal internasional ter indeks Scopus. Selanjutnya menjadikan Unisma sebagai pusat studi wisata religi di Asia Pasifik.
“Ini merupakan momen yang luar biasa bagi kami karena menjadi tempat berkumpulnya para cendekiawan dan praktisi dari seluruh dunia dalam mengejar pemahaman dan memajukan wisata religi dan ziarah,” ucapnya, Kamis (18/1/2024).
Prof Maskuri mengaku merasa bangga dan senang karena saat ini Unisma telah menjadi pusat kajian wisata religi di tingkat asia pasifik. Menurutnya, hal ini adalah kesempatan emas yang akan benar-benar dimanfaatkan oleh Unisma.
"Kami sangat bahagia karena Unisma dijadikan sebagai pusat kajian wisata religius di tingkat Asia Pasifik," ucapnya.
Menurutnya, wisata religi mempunyai aspek yang mendalam tenimbang hanya sekadar wisata biasa. Wisata Religi memiliki makna strategis sebagai pengembangan keilmuan yang memiliki sejarah yang monumental untuk membangkitkan kembali religiusitas bagi umat manusia. Bukan hanya Indonesia tapi dunia.
"Yang harus dipahami bahwa kajian tentang wisata religius ini dari Multiagama, tidak hanya dari islam. Dan ini sesungguhnya mendukung program yang ada di Unisma yakni program multi kultural," jelasnya.
Pada kesempatan itu juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara Unisma Malang dengan Institut Wisata Religi dan Ziarah. Salah satu implementasi dari MoU tersebut adalah dengan diselenggarakannya konferensi Internasional hari ini.
“Kami berharap diskusi dan kolaborasi selama konferensi ini dapat berkontribusi pada pengembangan wisata religi berkelanjutan, menumbuhkan semangat harmoni dan inklusivitas,” pungkas Rektor. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Unisma Gelar Konferensi Internasional Soal Wisata Religi, 21 Negara Terlibat
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |