TIMES MALANG, MALANG – Aksi dugaan bullying atau perundungan oleh sejumlah siswa SMP terjadi di Kota Malang. Bahkan, aksi tersebut terekam kamera CCTV milik warga di Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Dari rekaman CCTV, terlihat salah satu korban dikepung oleh sejumlah siswa dan dipukul hingga ditendang oleh salah satu terduga pelaku. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (1/3/2024) siang lalu.
Korban Diselamatkan Warga
Ketua RT setempat, Candra Saputra mengatakan, sejumlah pelajar mulanya berjalan memasuki gang perumahan bersamaan.
Bahkan, warga dan penghuni indekos dikawasan tersebut sempat menegur siswa-siswa SMP tersebut, karena ramai dan berisik.
"Karena ramai, ibu-ibu dan anak kos keluar rumah semua. Mereka diminta pergi, ternyata lanjut di di sini (TKP bullying), beberapa kali ada pemukulan dan jatuh," ujar Candra, Minggu (3/2/2024).
Aksi bullying yang terjadi jelang ibadah salat Jumat tersebut dibubarkan oleh warga.
"Ada teriak-teriak, makannya dibubarkan warga," katanya.
Pihak RT setempat pun melaporkan aksi bullying tersebut ke pihak sekolah dengan membawa bukti CCTV.
Dalam rekaman tersebut, seluruh pelajar masih menggunakan seragam. Bahkan, dalam rekaman CCTV terlihat juga sejumlah siswa lain yang menonton sembari merokok.
"Mungkin itu kenakalan remaja, entah perkelahian atau bullying. Memang di CCTV ada pemukulan 1 lawan 1. Lainnya mungkin tim hore (penonton)," ucapnya.
Polisi Turun Tangan Selidiki Kasus Bullying Siswa SMP
Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto mengaku pihaknya telah merespons peristiwa bullying tersebut.
Pihak korban dan para terduga pelaku hingga saksi mata pun telah dimintai keterangan oleh kepolisian.
"Semuanya adalah siswa SMP Nasional di Kecamatan Sukun. Keterangan korban, benar terjadi pemukulan," ungkap Yudi.
Yudi membeberkan, aksi bullying hingga adanya pemukulan dan penendangan tersebut bermula ketika korban dimintai klarifikasi soal tuduhan pemukulan kepada teman terduga pelaku namun tak menjawab.
"Korban tak menjawab hingga terjadi cek cok mulut sampai melakukan pemukulan," bebernya.
Korban dan terduga pelaku sendiri merupakan teman sekelas, yakni kelas 7 SMP Nasional. Aksi ini dilakukan oleh satu orang saja, seperti yang terlihat di rekaman CCTV bahwa siswa lainnya hanya menonton saja.
Kini, perkara tersebut pun ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polresta Malang Kota, karena korban dan pelaku merupakan anak dibawah umur.
"Kami tetap melakukan pengembangan, penyelidikan terhadap saksi yang melihat. Sekolah juga kami panggil untuk kami mintai keterangan," tandasnya.
Sekolah Buka Suara, Janji Tindak Para Pelaku Bullying
Kepala SMP tempat korban dan pelaku, Kukuh Widartono menyampaikan bahwa pihaknya turut mendalami kasus bullying ini. Para siswa yang terlibat dan terlihat dalam rekaman CCTV, sudah dipanggil dan dimintai keterangan bersama pihak kepolisian.
Pihaknya juga menjanjikan memberi tindakan tegas sesuai aturan terhadap siswa yang terlibat bullying.
"Tentu ini menjadi evaluasi kami. Kami yang pasti juga akan memberikan tindakan sesuai aturan sekolah," ungkap Kukuh.
Penindakan yang dimaksud, yakni berupa pembinaan secara individu kepada siswa yang bersangkutan. Pihaknya juga akan melakukan mediasi dengan orang tua siswa yang terlibat.
"Kami memang belum ada fasilitas masjid, sehingga salat di masjid luar sekolah," tandasnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |