TIMES MALANG, TAIWAN – Di era yang serba cepat ini, banyak orang menilai pekerjaan hanya dari segi bayaran. Wajar jika kita menginginkan upah yang sesuai dengan usaha dan waktu yang dicurahkan. Namun, ketika fokus utama kita hanya pada angka yang tertera dalam slip gaji, kita berisiko mengabaikan aspek yang jauh lebih penting: nilai diri (self-value).
Sudut pandang yang luas memungkinkan kita untuk melihat bahwa pekerjaan bukan sekadar alat tukar tenaga dan uang. Melainkan lebih daripada itu juga sarana untuk mengembangkan diri, mengukir reputasi, dan memberikan kontribusi berarti bagi masyarakat.
Seseorang yang memiliki sudut pandang luas memahami bahwa penghargaan terhadap diri sendiri berakar pada apa yang bisa kita berikan, bukan hanya apa yang bisa kita terima. Ini berarti bahwa pendidikan, pengalaman, dan keterampilan yang terus diasah akan meningkatkan nilai diri kita.
Ketika kita memiliki kompetensi yang lebih tinggi, bukan kita yang mencari pekerjaan, melainkan pekerjaan yang mencari kita. Dengan kata lain, bayaran akan mengikuti seiring meningkatnya kualitas diri.
Pendidikan memegang peran krusial dalam proses ini. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin besar peluangnya untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Namun, pendidikan formal saja tidak cukup.
Ilmu pengetahuan yang terus diperbarui dan keterampilan yang diasah melalui berbagai pengalaman juga berkontribusi besar terhadap peningkatan value diri.
Orang yang rajin belajar, mengikuti pelatihan, dan memperluas wawasan cenderung lebih percaya diri dalam menilai kemampuan mereka. Mereka tidak mudah tergiur oleh tawaran pekerjaan dengan bayaran tinggi tetapi minim pengembangan diri.
Pengalaman adalah guru yang berharga. Dalam dunia kerja, pengalaman sering kali menjadi faktor penentu yang membedakan satu kandidat dengan kandidat lainnya. Pengalaman tidak hanya membentuk keterampilan teknis, tetapi juga mengajarkan cara menghadapi tantangan, beradaptasi dengan perubahan, dan memecahkan masalah dengan efektif.
Seseorang yang telah melalui berbagai tantangan dalam karirnya akan memiliki sudut pandang yang lebih luas dalam menilai pekerjaan. Mereka cenderung memilih pekerjaan yang menawarkan peluang pertumbuhan, bukan hanya sekadar nominal gaji yang menggiurkan.
Selain itu, memiliki sudut pandang luas membantu kita untuk tidak terjebak dalam perbandingan sosial. Sering kali kita merasa kurang dihargai karena melihat orang lain mendapatkan bayaran lebih tinggi untuk pekerjaan yang serupa.
Namun, ketika kita memiliki perspektif yang matang, kita menyadari bahwa setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Fokus pada pengembangan diri dan kontribusi jangka panjang lebih penting daripada membandingkan diri dengan orang lain.
Indonesia, sebagai negara berkembang, membutuhkan lebih banyak individu yang memiliki sudut pandang luas dalam dunia kerja. Generasi muda perlu dibekali pemahaman bahwa karir adalah perjalanan panjang yang tidak hanya diukur dari besarnya penghasilan, melainkan juga dari dampak yang bisa mereka ciptakan.
Pekerjaan yang memberi ruang untuk belajar, berinovasi, dan memberikan kontribusi akan menghasilkan kepuasan yang lebih besar dibandingkan pekerjaan yang hanya menawarkan gaji tinggi tanpa tantangan berarti.
Pada akhirnya, menghargai diri sendiri berarti berinvestasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, dan pengalaman. Ketika kita memiliki value yang tinggi, kita akan dihargai, baik dalam bentuk bayaran maupun dalam bentuk pengakuan atas kontribusi yang kita berikan.
Dengan sudut pandang yang luas, kita tidak akan lagi melihat pekerjaan sebagai beban, melainkan sebagai ladang untuk terus tumbuh dan berkembang. (*)
***
*) Oleh : Jakfar Shodiq, Master Student at NPTU Taiwan.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Pewarta | : Hainorrahman |
Editor | : Hainorrahman |