TIMES MALANG, MALANG – Dosen Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang mengangkat tema “Penguatan Manajemen Ekonomi Kreatif sebagai Upaya Perlindungan Sosial Pekerja Informal di Desa Kabuna, Nusa Tenggara Timur.”

Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Departemen Sosiologi yakni Dewi Puspita Rahayu, S.Sos., M.A. menyampaikan alasannya memilih Desa Kabuna sebagai lokasi pengabdiannya adalah karena Desa Kabuna merupakan desa di wilayah perbatasan (Indonesia dan Timor Leste) di mana masih banyak masyarakat miskin di sana yang secara ekonomi bekerja di sektor informal. 

“Dan karena saya kajiannya adalah tentang jaminan sosial maka menurut saya penting ya bagi saya untuk memberikan edukasi terkait pentingnya jaminan sosial di wilayah perbatasan itu tadi. Karena memang kalau secara data tingkat kesadaran terutama pekerja sektor informal ya itu masih rendah terkait jaminan sosial,” imbuh Dewi.

Akademisi yang juga merupakan alumnus Sosiologi FISIP UB ini melakukan sosialisasi dengan materi terkait pengenalan jaminan sosial dan pentingnya bagi setiap orang untuk memiliki jaminan sosial. Setelah pemberian materi juga dilakukan sesi tanya jawab terkait materi yang sudah diberikan.

Pengabdian yang dilakukan pada tanggal 29 Juni 2024 ini didesain dengan model yang dialogis dengan peserta kegiatan. Hal ini dilakukan agar sosialisasi ini tidak hanya berjalan satu arah, tetapi diharapkan juga interaksi yang aktif dari peserta yang hadir. 

Kegiatan yang dihadiri oleh 24 orang pekerja di sektor informal ini menunjukkan antusias yang luar biasa dari peserta kegiatan. Hal ini ditunjukkan dari semangat para peserta untuk menjawab pertanyaan dari Dewi selaku pemateri dan menyampaikan pandangan mereka terkait materi yang telah disampaikan. 

“Alhamdulillah sesuai dengan harapan gitu ya. Warganya juga sangat ramah dan mereka memiliki antusiasme yang tinggi terkait sosialisasi ini. Ya jadi sebenarnya, kalau dilihat dari pengalaman yang kemarin, mereka bukanlah masyarakat yang antipati sebenarnya ya,” ungkap Dewi saat ditanyai pendapatnya terkait hasil dari pengabdian yang sudah dilakukan. 

Menurut Dewi, mungkin karena keterjangkauan akses karena di perbatasan itu juga yang membuat pengetahuan mereka terkait jaminan sosial itu rendah. Tapi kalau dari keterbukaan, mereka sangat terbuka. 

Kepala Desa Kabuna, Adrianus Yoseph Laka, S.TP., turut hadir di kegiatan pengabdian ini dan menyampaikan dukungannya. Ia juga menyampaikan harapannya supaya UB masih bisa melakukan monev ke Desa Kabuna.

Lebih lanjut, Adrianus berharap agar kegiatan kerja sama ini tetap berjalan dan dapat ditingkatkan ke depannya.(*)