TIMES MALANG, MALANG – Komitmen Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan bebas dari praktik penyuapan terus diperkuat melalui berbagai langkah nyata.

Setelah berhasil mempertahankan sertifikasi SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) pada tahun 2024, Polbangtan Malang kembali menunjukkan keseriusannya dengan menggelar kegiatan Refreshment Auditor Internal SMAP pada 19–20 Juni 2025.

Bertempat di Ruang Diorama Polbangtan Malang, kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri atas unsur manajemen, dosen, dan tenaga kependidikan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi auditor internal dalam memahami, mengimplementasikan, serta mengawal sistem SMAP agar tetap sesuai dengan standar internasional dan kebutuhan institusi.

Wakil Direktur Polbangtan Malang, Ugik Romadi, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari siklus perbaikan berkelanjutan sekaligus sebagai bentuk komitmen terhadap integritas seluruh insan Polbangtan Malang.

“Refresh atau mengingat kembali proses, alur, dan mekanisme audit internal ini lebih ditekankan pada pemahaman terhadap Sistem Pengendalian Internal (SPI). Baik audit SPI maupun SPMI, keduanya bertujuan untuk meningkatkan mutu institusi demi menjamin kualitas kinerja dan tata kelola organisasi,” ungkap Ugik.

Ia juga mengingatkan pentingnya keseriusan peserta dalam menyimak seluruh rangkaian materi dan sesi pelatihan agar tercapai kesamaan pemahaman antara auditor dan auditee. Pemahaman ini krusial dalam menyiapkan berbagai dokumen penting yang dibutuhkan selama proses audit internal maupun eksternal secara berkala.

Selama dua hari pelaksanaan, peserta menerima materi yang mencakup klausul-klausul dalam ISO 37001:2016, prinsip dasar audit, teknik perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi kompetensi auditor. Simulasi audit juga menjadi bagian penting dalam pelatihan ini sebagai sarana praktik langsung dan penguatan pemahaman terhadap prosedur audit anti penyuapan.

Dukungan terhadap upaya Polbangtan Malang dalam memperkuat integritas kelembagaan juga sejalan dengan kebijakan pimpinan Kementerian Pertanian. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, secara konsisten menekankan pentingnya upaya bersih-bersih dari perilaku koruptif di lingkungan Kementan.

“Harga diri dan martabat Kementan harus dikembalikan seperti lima tahun lalu. Saya mengajak seluruh pegawai Kementan untuk menjauhi korupsi, gratifikasi, maupun bentuk sogokan lainnya,” tegas Mentan Amran.

Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa peningkatan kapasitas SDM merupakan faktor kunci dalam menciptakan birokrasi yang bersih dan akuntabel.

“Salah satu indikator keberhasilan lembaga pemerintahan adalah kemampuan dalam menerapkan Reformasi Birokrasi. Dalam hal ini, SMAP berperan penting sebagai fondasi dalam menciptakan birokrasi yang bersih dan bebas dari praktik penyuapan,” ujar Santi.

Ia menambahkan bahwa setiap unit kerja di bawah BPPSDMP wajib menyelenggarakan sistem pemerintahan yang baik guna mendukung pencapaian indikator Reformasi Birokrasi. Keberhasilan ini tentunya harus didukung oleh SDM yang unggul dan sistem yang terintegrasi secara sinergis.

Dengan terselenggaranya Refreshment Auditor SMAP 2025, Polbangtan Malang tidak hanya memperkuat integritas dan akuntabilitas internal, tetapi juga menunjukkan peran aktifnya dalam mewujudkan tata kelola pendidikan tinggi vokasi pertanian yang bersih, transparan, dan berstandar internasional.

Polbangtan Malang berharap dapat menjadi pelopor dalam penerapan good governance di lingkungan pendidikan vokasi, sekaligus menjadi teladan bagi institusi pendidikan tinggi lainnya di bawah Kementerian Pertanian. (*)