https://malang.times.co.id/
Pendidikan

Solusi Pembelajaran dan Komunikasi bagi Anak Autisme

Minggu, 06 Oktober 2024 - 12:04
Solusi Pembelajaran dan Komunikasi bagi Anak Autisme Pemateri Lalitha Shanmugam, membawakan materi Meningkatkan kemampuan sosial dan komunikasi anak dengan Autisme di sekolah. (Foto: Nanda Viola Vallenxia Sijabat/TIMES Indonesia.

TIMES MALANG, MALANG – Pada hari ketiga Malang Autism Summit 2024 yang digelar di Malang Creative Center Kota Malang, beberapa pemateri membawakan topik menarik terkait autisme, terutama tentang bagaimana meningkatkan kemampuan sosial dan komunikasi anak-anak autisme di sekolah.

Acara ini memberikan wawasan mendalam bagi para pendidik, orang tua, dan praktisi yang hadir.

Sesi pertama dimulai dengan Lalitha Shanmugam, seorang pakar dalam terapi autisme, yang membahas pentingnya memahami kemampuan anak-anak autisme, terutama dalam aspek sosial dan komunikasi.

Menurut Lalitha, anak-anak dengan autisme sering kali menghadapi tantangan dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan berkomunikasi secara efektif.

"Penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan mendukung," ujarnya.

Ia juga menekankan penggunaan metode pembelajaran berbasis visual seperti gambar dan simbol, serta bahasa yang mudah dipahami.

Lalitha menegaskan pentingnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak dengan autisme agar ada konsistensi antara sekolah dan rumah.

"Dengan dukungan yang tepat, anak-anak autisme memiliki potensi untuk berkembang secara sosial," katanya, menutup sesinya dengan optimisme.

Sesi berikutnya diisi oleh Nor Syarmimi Athirah binti Mohd Fadzli, seorang psikolog yang membahas peran teknologi dalam pendidikan khusus bagi anak-anak autisme.

Menurut Nor Syarmimi, teknologi tidak hanya alat bantu, tetapi juga jembatan yang membantu anak-anak autisme berhubungan dengan dunia di sekitar mereka.

Ia menjelaskan tentang pentingnya perangkat lunak interaktif dan aplikasi pendidikan dalam membantu anak-anak mengatasi tantangan yang mereka hadapi di sekolah.

Nor Syarmimi menekankan bahwa teknologi dapat mengoptimalkan potensi anak dengan kebutuhan khusus, termasuk yang memiliki masalah penglihatan, pendengaran, dan kesulitan belajar. Para peserta seminar merespons positif dengan antusiasme untuk menerapkan teknologi dalam pembelajaran mereka.

Dayang Nursyazana Binti Sahabuddin, pemateri terakhir, membawakan materi tentang kerja sama antara sekolah dan orang tua dalam mendukung pembelajaran anak autisme.

Ia menekankan bahwa kolaborasi yang kuat antara kedua pihak sangat penting untuk memastikan perkembangan anak.

Setelah pemaparannya, Dayang membuka sesi diskusi interaktif di mana peserta dapat berbagi pengalaman dan pandangan tentang bagaimana memperkuat hubungan antara sekolah dan keluarga dalam mendukung anak-anak autisme.

Acara Malang Autism Summit 2024 ini diikuti oleh 63 guru dari komunitas Gerakan Guru Belajar di Madrasah, yang diwajibkan mengikuti kegiatan tersebut.

Melalui seminar ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan strategi-strategi yang diperoleh untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi anak-anak autisme, baik di sekolah maupun di kehidupan sehari-hari.

Acara ini tidak hanya bertujuan sebagai platform edukasi, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dukungan sosial dan komunikasi bagi anak-anak dengan autisme. (*)

Pewarta : Nanda Viola (MG)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.