https://malang.times.co.id/
Pendidikan

Program Critical Language Scholarship di Universitas Negeri Malang Berakhir, Mahasiswa AS Sukai Pecel dan Rendang

Jumat, 15 Agustus 2025 - 12:55
Program Critical Language Scholarship di Universitas Negeri Malang Berakhir, Mahasiswa AS Sukai Pecel dan Rendang Malam perpisahan Program Critical Language Scholarship (CLS) Indonesia di Universitas Negeri Malang. (FOTO: Muhammad Ulil Abshar Maulidi/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Program Critical Language Scholarship (CLS) Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Negeri Malang (UM) resmi berakhir pada Kamis 15 Agustus2025 .

Program yang berlangsung selama dua bulan ini diikuti oleh 20 mahasiswa dari berbagai universitas ternama di Amerika Serikat, seperti Ohio University, University of Hawaii, University of Georgia, dan UC Berkeley.

Direktur Program CLS Indonesia, Prof. Dr. Gatot Susanto, MM, MP.d, menjelaskan bahwa CLS merupakan program pembelajaran bahasa dan budaya Indonesia khusus bagi mahasiswa Amerika.

Critical-Language-Scholarship-2.jpg

“Program ini didanai oleh pemerintah Amerika untuk mempelajari bahasa-bahasa yang dianggap penting, salah satunya Bahasa Indonesia,” ujarnya.

Selama dua bulan, para peserta belajar bahasa Indonesia baik dan benar, didampingi olrh mitra bahasa, dan mengikuti kegiatan budaya seperti gamelan, tari tradisional, hingga kunjungan ke tempat kerajinan. Mereka juga mengamati kebiasaan masyarakat Indonesia, mulai dari cara berjabat tangan hingga melepas alas kaki saat memasuki rumah.

Salah satu Mahasiswa, Evan, mahasiswa S3 Antropologi dan Konservasi dari University of Georgia, mengaku memilih belajar bahasa Indonesia karena relevan dengan risetnya di Asia Tenggara.

“Saya ingin memahami isu-isu di Indonesia karena mirip dengan di Malaysia. Selain itu, budaya Indonesia sangat keren, dan orang-orangnya ramah,” ujarnya.

Evan juga menyebut makanan menjadi daya tarik tersendiri, dengan pecel dan rendang sebagai favoritnya.

Mahasiswa lain, Lia, lulusan Rice University jurusan Musik dan Filsafat, mengatakan tertarik mengikuti program ini karena universitasnya tidak menyediakan kelas bahasa Indonesia.

“Budaya yang paling menarik adalah keramahan orang Indonesia. Saya sangat senang bisa bertemu dengan masyarakat di sini,” ungkapnya.

Program CLS Indonesia tahun ini dimulai pada 16 Juni dan berakhir 16 Agustus.

Pogram ini ditutup dengan acara Farewell Party atau penampilan perpisahan oleh mahasiswa Amerika, seperti menjadi MC, drama, menari dan juga ada penampilan dari mitra bahasa yang berlangsung meriah serta pesta kembang apim

Seluruh seluruh Mahasiswa dijadwalkan kembali ke Amerika pada Sabtu 17 Agustus pagi. Prof. Gatot berharap keberhasilan program tahun ini membuat UM kembali dipercaya American Council untuk menyelenggarakan CLS di tahun-tahun berikutnya. (*)

Pewarta : TIMES Magang 2025
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.