https://malang.times.co.id/
Pendidikan

Mahasiswi FP UB Dirikan Perusahaan Pakan Ikan dari Limbah Sayur

Selasa, 21 Januari 2025 - 20:39
Mahasiswi FP UB Dirikan Perusahaan Pakan Ikan dari Limbah Sayur Mahasiswa FP UB, Arin Khurota yang membuat perusahaan pakan ikan dari limbah sayur. (Istimewa)

TIMES MALANG, MALANG – Sebuah langkah inovatif dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB) dengan membuat sebuah perusahaan pakan ikan. Berbeda dengan perusahaan lain, pabrik buatan Arin Khurota, mahasiswa Jurusan Agroteknologi ini membuat pakan ikan dari limbah sayur.

Perusahaan milik Arin ini diberi nama PT Angphot Orion Indonesia. Dijelaskan bahwa Inisiatif ini lahir dari keprihatinannya melihat limbah sayur di desa Padomasan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, yang menumpuk tanpa pengelolaan. 

PT Angphor menyediakan pakan ikan berbahan dasar limbah sayuran yang diformulasikan menggunakan bakteri probiotik. Dengan memanfaatkan proses fermentasi, limbah yang sebelumnya dianggap tidak berguna kini diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

“Awalnya, ide ini muncul ketika saya duduk di dekat kolam tambak, memikirkan bagaimana limbah ini bisa bermanfaat. Inspirasi anehnya berasal dari ikan sungai yang memakan kotoran manusia hasil fermentasi bakteri dalam usus,” kata Arin.

Pengembangan ide dimulai pada Mei 2023, ketika Arin melakukan uji coba skala kecil menggunakan limbah makanan dari sekitar desanya. Setelah melalui serangkaian trial dan error, tim ANGPHOT berhasil mengajukan produk ini ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Agustus 2023.

Pada Desember 2023, inovasi ini resmi mendapatkan pendanaan dari BRIN untuk pengembangan lebih lanjut. 
Proyek ini berakar di Desa Padomasan, Kecamatan Jombang Kabupaten Jember , daerah yang belum memiliki tempat pembuangan akhir (TPA). Desa ini kerap menghadapi masalah limbah sayuran yang menumpuk. Kini, dengan keberadaan ANGPHOT, limbah tersebut diolah menjadi produk bernilai guna yang mendukung keberlanjutan ekonomi lokal.

Masalah limbah sayur yang tidak terkelola menjadi alasan utama dibalik inovasi ini. Selain itu, Arin ingin menciptakan solusi bagi para peternak ikan yang membutuhkan pakan dengan harga terjangkau tetapi tetap berkualitas tinggi.

“Percobaan pertama menunjukkan kadar protein hanya 6%, jauh dari target 36%. Itu karena kami belum memiliki standar baku bahan baku. Namun, kami terus memperbaiki formula hingga menemukan komposisi yang tepat,” ujar Arin. 

Perjalanan PT ANGPHOT menuju keberhasilan tidaklah mudah. Arin dan tim menghadapi banyak tantangan, seperti menentukan kadar protein yang optimal, memastikan bentuk pakan bisa mengapung, hingga menguji daya hancurnya dalam air. Meski demikian, dengan semangat pantang menyerah, mereka berhasil mengatasi kendala tersebut.

Saat ini, produk sedang dalam proses paten dan sertifikasi bahan baku sebelum dipasarkan secara luas. Proses pendanaan dari BRIN juga memerlukan waktu dan usaha yang signifikan.  “Kami mendaftar pada Agustus 2023, lalu lolos seleksi administrasi pada September. Selanjutnya, kami melalui tahap pitching pada November, dan akhirnya diumumkan lolos pada Desember 2023,” jelas Arin. 

Melalui PT ANGPHOT, Arin berharap inovasi ini dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi desanya tetapi juga untuk sektor perikanan di Indonesia.  “Kami ingin produk ini membantu petani ikan mendapatkan pakan berkualitas dengan harga terjangkau, sekaligus mengurangi limbah organik yang mencemari lingkungan,” tambahnya.  (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.