TIMES MALANG, MALANG – PT Brawijaya Multi Usaha (PT BMU) menggelar Musyawarah Insan Perkerisan, Selasa (21/1/2025), sebagai bagian dari persiapan menuju gelaran Tosan Aji Internasional Fest yang akan berlangsung pada 18–20 April 2025 di Universitas Brawijaya (UB). Acara ini direncanakan dihadiri langsung oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia.

Dr. Edi Purwanto, Direktur Utama PT BMU sekaligus inisiator acara, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan visi para penggiat budaya, khususnya komunitas keris, dalam menyongsong even internasional yang akan menampilkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.

"Musyawarah ini menjadi langkah awal menyatukan pemikiran dan visi para insan perkerisan. Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang budaya, tetapi juga upaya melestarikan keris sebagai warisan dunia yang diakui UNESCO," ujar Edi.

Musyawarah ini diisi oleh berbagai narasumber kompeten, antara lain Direktur Utama PT BMU, Dr. Edi Purwanto, Staf Khusus Menteri Kebudayaan Basuki Teguh Yuwono, Sekretaris Universitas Brawijaya, Dr. Tri Wahyu, dan 0enggagas karakter Brawijayan UB, Prof. Iwan Triyuwono.

Selain itu acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, seperti Dr. Hamamah, Dekan Fakultas Ilmu Budaya UB,  Ketua Pusat Peradaban UB, Prof. Fadli, Ketua Asosiasi LSP Perkerisan Indonesia Agung Guntoro, seorang empu perkerisan asal Malang, Mpu Fanani, Ketua Jaringan Cyber Indonesia, Saiful Arif, dan Komunitas budaya dan keris se-Malang Raya.

Selain pameran keris dari berbagai daerah, Tosan Aji Internasional akan menyuguhkan diskusi budaya, lokakarya pembuatan keris, serta pertunjukan seni tradisional. PT BMU dan Universitas Brawijaya berharap acara ini dapat menjadi sarana diplomasi budaya yang efektif, memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang kaya akan warisan sejarah.

"Even ini bukan hanya milik komunitas keris, tetapi juga milik kita semua sebagai bangsa. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi dan semangat baru untuk terus melestarikan warisan budaya," tutup Edi Purwanto. (*)