TIMES MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) menggelar Cakra Kreasi 2025, sebuah rangkaian acara inspiratif yang diselenggarakan di Graha Cakrawala UM pada Kamis (22/5/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa melalui kuliah kebangsaan, career expo, serta membuka peluang berwirausaha di kalangan generasi muda.
Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya efisiensi dan kemandirian di tengah kondisi ekonomi global yang tidak stabil. “UM terus berupaya menstimulasi semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa. Forum ini sangat penting agar adik-adik tidak hanya menjadi pedagang di level lokal, tetapi juga mampu bersaing di level nasional,” ujarnya.
Salah satu acara utama dalam Cakra Kreasi 2025 adalah Kuliah Kebangsaan dengan tema "Menavigasi Masa Depan: Gen-Z sebagai Pemimpin Muda yang Tangguh dan Profesional di Era Transformasi Digital". Acara ini menghadirkan Rudy Sembiring Meliala, S.Th., yang membawakan materi tentang kewirausahaan dalam konteks kebangsaan.
Dalam pemaparannya, Rudy menyampaikan bahwa sukses adalah hak semua orang, bukan hanya milik kalangan tertentu. “Sukses bukan untuk orang kaya saja, tapi untuk siapa pun yang mau berproses. Jangan korupsi, bangun bisnis dengan etika dan sistem,” tegasnya.
Ia juga menyoroti kondisi Indonesia saat ini yang dinilainya tidak lagi unggul akibat maraknya korupsi dan pemutusan hubungan kerja. Rudy mengajak generasi muda untuk menjadi pelopor dalam melawan praktik-praktik buruk tersebut. “Indonesia butuh pengusaha yang menjaga bangsa, melawan korupsi dan premanisme. Gunakan teknologi sebagai alat bantu, bukan ancaman,” tambahnya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sistem dalam membangun bisnis yang berkelanjutan.
Acara kedua dalam rangkaian kegiatan adalah Talkshow Beasiswa LPDP bertajuk "Awardee Menyapa: Dari LPDP untuk Indonesia – Inspire to Serve, Educate to Build" yang menghadirkan alumni Awardee LPDP dari University College London, Teguh Dewangga, S.Pd., M.Sc., sebagai narasumber.
Teguh menekankan bahwa mencari beasiswa adalah bagian dari perjalanan meraih mimpi. “Tujuan hidup itu penting. Jika belum punya, perbanyak baca buku, dengarkan podcast, dan aktif dalam kegiatan volunteering,” jelasnya. Ia merekomendasikan sejumlah buku seperti Grit (Angela Duckworth), Mindset (Carol S. Dweck), dan Think Again serta Hidden Potential (Adam Grant).
Ia juga menjelaskan alasan memilih LPDP, seperti kuota penerima yang besar, berbagai jalur pendaftaran (reguler, afirmasi daerah, prasejahtera), serta dukungan dana dan pelatihan yang maksimal.
“LPDP bukan untuk orang yang masih bingung tujuan hidup dan kariernya. Yang dicari adalah kandidat dengan misi pengabdian kuat, pola pikir strategis, dan resiliensi tinggi. Pintar saja tidak cukup, harus tahan banting dan konsisten,” ujarnya.
Teguh turut memberikan tips mengikuti seleksi LPDP yang terdiri dari tiga tahap: seleksi administrasi, seleksi skolastik, dan seleksi substansi. Ia menyarankan peserta untuk mengakses informasi resmi dari situs LPDP, mengikuti program mentorship, dan bergabung dalam komunitas agar tetap termotivasi.
Selain Kuliah Kebangsaan dan Talkshow Beasiswa LPDP, Cakra Kreasi 2025 juga menghadirkan kegiatan Career Expo, Pameran Kewirausahaan, dan Launching UM Super Batch V. Cakra Kreasi 2025 menjadi ajang penting bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja dan pendidikan lanjutan dengan semangat nasionalisme, kewirausahaan, dan integritas. (*)
Pewarta | : Vania Kusumawardani Hidayat (Magang MBKM) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |