TIMES MALANG, MALANG – Dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan vokasi pertanian yang sesuai dengan standar nasional dan kebutuhan industri, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang atau Polbangtan Malang menyelenggarakan Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan Perangkat Pembelajaran Berbasis Outcome-Based Education (OBE) pada 31 Juli hingga 1 Agustus 2025, di Ruang Sidang Polbangtan Malang.

Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh dosen, Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP), serta tenaga kependidikan. Agendanya meliputi: kebijakan kampus berdampak dan OBE di pendidikan tinggi vokasional, perumusan Course Learning Outcome (CLO) yang selaras dengan Program Learning Outcome (PLO), penyusunan RPS berbasis OBE dengan format terbaru, perancangan asesmen dan rubrik penilaian capaian pembelajaran, serta integrasi bahan ajar dengan aktivitas e-learning/LMS.

Workshop tersebut merupakan tindak lanjut dari evaluasi kurikulum sebelumnya dan bertujuan di antaranya: meningkatkan kapasitas SDM dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi kurikulum berbasis OBE; menyesuaikan kurikulum dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI), dan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM); serta memperkuat relevansi pendidikan vokasi dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia industri dan dunia kerja (DUDI).

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya sinergi Polbangtan Malang terhadap program prioritas Kementerian Pertanian RI, khususnya dalam penguatan pendidikan vokasi pertanian yang berorientasi pada pencapaian sumber daya manusia (SDM) pertanian yang profesional, mandiri, dan berdaya saing global. Melalui pendidikan berbasis capaian pembelajaran (learning outcomes), lulusan Polbangtan diharapkan siap menjadi pelaku utama pembangunan pertanian modern yang adaptif terhadap tantangan zaman.

Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Wakil Direktur I Polbangtan Malang, Ugik Romadi menyampaikan bahwa workshop ini menjadi upaya strategis dalam peningkatan kualitas pembelajaran.

“Workshop Penyusunan RPS dan Perangkat Pembelajaran berbasis OBE dilakukan dalam upaya memenuhi standar pendidikan tinggi agar output dan capaian pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai sesuai dengan kondisi saat ini. Diharapkan seluruh dosen dapat berpartisipasi aktif agar RPS dan perangkat pembelajaran tersusun sesuai format OBE berdasarkan mata kuliah yang diampu pada Semester Ganjil 2025/2026,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Unit Penjaminan Mutu Polbangtan Malang, Novitha Dewi menegaskan pentingnya penyusunan kurikulum yang terstruktur dan berorientasi pada masa depan.

“Kurikulum merupakan jiwa dari sebuah institusi pendidikan yang menjadi landasan utama dalam menciptakan lulusan yang kompeten, berkarakter, dan relevan dengan kebutuhan zaman," ujarnya.

"Dokumen kurikulum adalah peta jalan (roadmap) yang mengarahkan proses pembelajaran menuju tujuan pendidikan. Dengan perkembangan teknologi dan informasi, workshop ini sangat penting untuk memastikan RPS dan modul didasarkan pada kurikulum yang berlaku serta roadmap institusi,” lanjutnya.

Capaian dan Hasil Workshop

Beberapa capaian yang dihasilkan dari pelaksanaan workshop ini antara lain:seluruh program studi telah menyusun draf PLO baru; 80% mata kuliah telah memiliki CLO yang terukur dan relevan; 90% peserta mampu mengimplementasikan OBE mapping tools dalam proses penyusunan perangkat pembelajaran.

Sedangkan dampak jangka panjangnya, yakni dengan terlaksananya workshop ini, Polbangtan Malang menargetkan: peningkatan akreditasi program studi, dari peringkat B menuju A. Kemudian, pengurangan gap kompetensi lulusan berdasarkan hasil survei industri. Serta, penguatan kolaborasi dengan dunia industri dan sektor swasta dalam pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan nyata.

Polbangtan Malang terus berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi vokasi pertanian yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi guna mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan sektor pertanian modern serta mendukung penuh arah kebijakan dan program prioritas Kementerian Pertanian RI. (*)